Mohon tunggu...
PPI Tiongkok
PPI Tiongkok Mohon Tunggu... Lainnya - Berdaya-Berkarya-Bersama

PPI Tiongkok merupakan organisasi mahasiswa, sebuah wadah skala nasional yang menaungi berbagai organisasi pelajar Indonesia di seluruh Tiongkok dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa Indonesia bertukar pikiran secara aktif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

In Depth Talks: Spirit of Nationalism and Entrepreneurship in Young Citizens

3 November 2020   11:18 Diperbarui: 3 November 2020   11:28 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis content creator merupakan industri yang relatif baru di Indonesia, tetapi ia percaya bahwa kedepannya akan menjadi industri yang sangat penting dan kuat di Tanah Air, terutama jika akses internet dan listrik di seluruh pelosok Indonesia sudah merata. 

Lalu, selain bisa membagikan ilmu kepada para pembaca, dengan kolaborasi antar organisasi dan brand lain dan fitur monetisasi di YouTube, model bisnis yang digarap 'Menjadi Manusia' mampu menghasilkan pemasukan. 

Mengenai masalah creative block, yang biasa ia lakukan adalah memperkaya diri sendiri dengan pengetahuan, salah satunya dengan melakukan research tentang apa yang sedang trending di kalangan umum, dan apa yang sedang disukai oleh mayoritas orang. 

Selain itu, Co-Founder 'Menjadi Manusia' ini juga membagikan tips untuk tetap berpikiran positif di kala pandemi ini. "I become who I want to be," katanya.

Bermimpi setinggi mungkin, berekspektasi yang rendah, dan yang terpenting adalah bekerja menuju impian kamu dengan sekeras-kerasnya, karena hasil tidak akan pernah menghianati proses. 

Menjelang akhir sesi, ia mengutarakan pendapatnya terkait sikap nasionalisme. "Don't ask what this country can do for you, but ask what can you do for your country." Mengutip J.F.K., ia berpesan kepada partisipan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki banyak sekali potensi di segala bidang, jadi tidak perlu melakukan sesuatu yang besar dan heboh untuk bisa mengubah negara.

Sandiaga Uno, yang merupakan pembicara terakhir juga memberikan banyak insight dan pesan kepada para pemuda-pemudi Indonesia. Sebagai seseorang yang sudah berpengalaman dalam bidang bisnis dan kewirausahaan, ia membagikan pengalamannya dalam memulai startup business, hal pertama yang wajib dicari terlebih dahulu adalah pertemanan, komunitas dan jejaring, dilanjutkan dengan mencari ilmu dan mentorship, memiliki akses terhadap pasar, bekerja keras, belajar menyusun pembukuan, dan yang terakhir baru modal uang. 

Jika ingin mencari partner bisnis, pastikan bahwa semua pihak memiliki nilai luhur yang sama, dan juga perhatikan integritas, karakter, kejujuran, serta visi mereka. Untuk membawa bisnis startup ke tingkat lebih tinggi, dibutuhkan kolaborasi 4P (public, private, people, partnership) serta orientasi kewirausahaan dengan sikap inovatif, proaktif dan berani mengambil risiko. 

Beliau juga menitipkan 5 pesan kepada PPI Tiongkok dan para partisipan tentang apa yang bisa dilakukan untuk memberikan kontribusi kepada bangsa: (1) menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi penduduk Indonesia; (2) mengasah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang cemerlang, kreatif dan baru; (3) jangan hanya fokus untuk kembali pada keadaan sebelum, tetapi bagaimana untuk memperbaiki situasi sekarang agar bisa terus maju dan memulihkan ekonomi bangsa; (4) saling mengingatkan sesama bahwa kita harus keluar sebagai pemenang dari pandemi ini; (5) dan jangan menyerah walaupun diremehkan. 

Beliau menutup sesinya dengan mengutarakan pendapatnya bawah luck merupakan faktor yang sangat penting menuju kesuksesan. "Keberuntungan berbanding lurus dengan ikhtiar. Semakin kita tingkatkan ikhtiar kita, semakin besar luck kita," pesannya.

Salam Perhimpunan!

PPI Tiongkok 2020-2021

Berdaya-Berkarya-Bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun