Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penggunaan Silogisme Kebablasan dalam Kampanye Pilpres 2014

19 Juni 2014   07:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:10 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_343504" align="aligncenter" width="566" caption="(ilustrasi pribadi)"][/caption]

Silogisme adalah sebuah cara menarik kesimpulan berdasarkan penalaran dari dua pernyataan yang umum dulu dan yang khusus. Misalnya: Semua orang perlu mandi, saya adalah orang, kesimpulannya: Saya perlu mandi.

Namun ada kalanya silogisme dipakai untuk membuat kekacauan makna dan seolah-olah masuk di akal, misalnya: Semua orang perlu mandi, saya tidak mandi, maka disimpulkan saya bukan orang.

Di pilpres 2014 baik kampanye positif, negatif dan hitam banyak yang menghubung-hubungkan berbagai kondisi/pernyataan/keadaan umum yang luas pengertiannya dicocok-cocokkan dengan pasangan jagoannya atau pasangan saingannya.

Banyak isu-isu dibangun bukan berdasarkan bukti-bukti valid, namun akibat penalaran berdasarkan silogisme yang 'dimasak' oleh timses pasangan capres di lingkar 1 yang bertemu tiap hari dengan orang-orang penting di panggung debat, lalu disebarkan ke level lebih rendah di bawahnya di 'serangan udara' maupun 'serangan darat' yang meyakini isu-isu tersebut memiliki 'kebenaran' karena 'logis menurut pemimpin mereka'.

Adakalanya penalaran yang gak nyambung pun tetap dijadikan 'senjata' untuk menjatuhkan lawan, padahal si lawan tahu persis kejadian yang sebenarnya tidak demikian. Inilah yang membuat perdebatan kusir di grup-grup relawan, di sosial media yang ujung-ujungnya membuat teman saling 'blokir akun' dan saling tuntut di pengadilan.

Masih tiga minggu lagi sebelum pencoblosan 9 Juli nanti. Mudah-mudahan Kompasianer yang memakai silogisme sebagai dasar mengembangkan opini mempertimbangkan nyambung atau tidak nyambungnya dua kondisi yang akan disimpulkan dalam mengkampanyekan capres idolanya atau menyudutkan lawannya, karena silogisme yang gak nyambung akan jadi lucu dan lebih layak dibawa ke acara 'stand up comedy show'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun