Jawabannya banyak kemungkinan, tetapi yang menjadi tanda tanya, ada apa dengan bintang lama?
Beberapa kemungkinan yang terjadi pada bintang lama adalah:
1. Hampir pasti dikawal ketat, dilanggar dan 'dimatikan' oleh satu pemain khusus atau malah 2-3 orang pemain yang terdekat. Dengan kondisi seperti itu sang bintang harus memilih tetap berjibaku habis-habisan atau malah memanfaatkannya untuk menarik /mengalihkan konsentrasi lawan dan pemain lainnya yang mencetak gol. Ini terjadi dengan asumsi hampir 90% bintang sepak bola di posisi penyerang, sangat jarang di posisi bertahan.
2. Motivasi bintang besar tidak 'maknyus' lagi, karena mereka tidak berniat 'jualan' di media lagi dan memang sudah menjadi rebutan klub-klub besar dengan gaji yang fantastis. Dan bukan tidak mungkin, klub tempat mereka merumput reguler sudah mewanti-wanti jangan cedera, karena kalau mereka cedera akan dibangkucadangkan dan karirnya pun habis.
3. Bintang besar memang saat turnamen sudah habis. Ya, dengan tampil 2-3 kali seminggu di berbagai ajang, maka seorang pemain bintang bisa bermain 90 menit dikali 40 minggu dikali 2-3. Nah, masa 'recovery' yang kurang membuat otot-otot, tulang dan sendi si bintang yang tersisa di turnamen besar mungkin hanya sekitar 60% dan tim fisioterapi kesebelasan nasional mungkin tidak sebaik tim fisioterapi klub dalam mempercepat pemulihan sang bintang.
Kebalikannya tentu dengan pemain yang berkemampuan baik tapi belum terkenal. Mereka cenderung tidak dijaga, motivasi 'marketingnya' tinggi dan mungkin saja memang tampil di klub pertahun kurang dari 30 kali, sehingga secara fisik memang belum habis.
Siapa bintang baru di Piala Amerika dan Piala Eropa tahun ini? Coba catat namanya dan bandingkan kinerjanya 4 tahun mendatang, apakah se'kinclong' tahun ini.