Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika PPN 50% Itu Diberlakukan Di 1 Januari 2045

28 Desember 2024   12:11 Diperbarui: 28 Desember 2024   18:19 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dokumentasi Pribadi

Ini kampanye agak lain, dia hanya berjanji tidak akan membohongi rakyat kalau ada kebijakan yang efeknya negatif. Selama ini kalau ada kebijakan yang tidak populer, selalu saja ada tim "buzzer" yang membuat narasi seolah itu tetap menguntungkan rakyat daripada merugikan.

Dan ketika di awal tahun 2045, dengan berat hati pajak pertambahan nilai (PPN) resmi menjadi 50%, sang presiden dengan jujurnya menyampaikan ketidaksukaannya dengan banyaknya kelas menengah yang menjapai 76% populasi.

"Kelas atas itu jelas, hartanya sudah 5 milyar ke atas, mereka bisa kita mintai donasi untuk partai dan pajaknya jelas. Kelas bawah itu yang hartanya tak ada, atau malah minus. Kalau ada tabungan biasanya kurang 10 jutaan. Ini populasi yang 20-an persen memang dipelihara karena sangat mudah dipengaruhi pakai bansos untuk dapat suara. Kelas menengah, ini dikasih bansos juga enggak kena, gaya hidupnya niru-niru kalangan atas sampai rela "pinjol", tetapi banyak maunya. Partai manapun sulit mengendalikan kelas masyarakat ini. Terkadang satu isu kecil saja kalau "digoreng" di kelas menengah ini, dapat saja membuat seorang politikus atau suatu partai jatuh."

"Jadi, pak presiden mau menghilangkan kelas menengah ini dengan PPN 50% ini?" Tanya wartawan mengkonfirmasi.

"Iya, yang kaya makin kaya dan silahkan saja, yang miskin makin miskin, okelah, akan kita bantu, yang tidak kaya atau tidak miskin sebaiknya hilang. Boleh tambah giat berusaha dan berhemat agar kaya, atau jadi miskin sekalian. Jadi cita-cita saya ada 40% rakyat kaya dan 60% rakyat miskin. Itu lebih mudah dikendalikan untuk politik saat ini."

Hebatnya, walau "statement-statement" presiden Pinokio tentang latar belakang naiknya pajak ini sangat menyakitkan hati kelas menengah, yang menguasai sebagian besar populasi, tetapi tidak ada demonstrasi dan tidak ada mogok massal untuk mengurungkan undang-undang baru itu.

Karena itu ucapan keluar dari presiden yang terjujur di sepanjang sejarah Konoha dan itu fakta tak terbantahkan, kelas menengah adalah beban di dunia politik dan di anggaran negara, secepatnya populasi ini harus dikatrol ke atas atau kalau tak bisa atau tidak mau maju,ya sekalian dibenamkan ke bawah, tetapi jangan dibiarkan mereka terlena nyaman di posisinya dengan segala kenyinyirannya dan kritikannya yang membuat susah stabilitas, ekonomi dan sosial.

"Lalu, kalau sudah PPN naik 50%, kelas menengahnya tidak berkurang, bagaimana, pak?" Tanya si wartawan penasaran.

"Ya, naikkan lagi PPN tahun 2050 menjadi 60%. Gampang, toh?" Jawab presiden Pinokio sambil tertawa.

Dan sejak saat itu, langsunglah berangsur kelas menengah menyusut 50% di tahun 2046, 37% di tahun 2047 dan tinggal 12% di tahun 2049, karena mereka tidak mau disalahkan kalau sampai PPN naik 60%.

Dan hebatnya, sebagian besar memilih lebih giat bekerja dan berhemat supaya mencapai jumlah asset "bebas finansial" di negeri Konoha yang di kisaran 5 milyar. Hanya sebagian kecil yang malah putus asa dan terbenam di hutang "pinjol" atau "judol" lalu menjadi miskin semiskinnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun