Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ada Baju Kompasiana di Tembok Besar China

4 Mei 2019   08:29 Diperbarui: 4 Mei 2019   16:54 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antri di stasiun Huangtidian (dok.pri.)
Antri di stasiun Huangtidian (dok.pri.)

Mungkin hanya di stasiun inilah dapat dijumpai pemandangan seperti foto dibawah ini, yaitu tempat duduk ruang tunggu yang kosong, karena semua yang antri harus berdiri. Ini memang diakibatkan jumlah wisatawan saat bulan Mei sedang ramai-ramainya, kalau di bulan Desember konon kabarnya sepi, karena sering berkabut dan lantai Tembok Besar Chinanya sangat licin.

dokpri
dokpri

Di dalam keretapun masih berdesak-desakan, karena banyaknya pengunjung, sehingga gerbong makananpun  harus diisi oleh penumpang yang rela lesehan asalpun bisa sampai ke salah satu dari 7 keajaiban dunia itu.

dok.pri
dok.pri

Tembok Raksasa di China adalah infrastruktur pertahanan paling hebat di masa lalu, panjangnya sejauh 21.196 kilometer terbentang dari timur ke barat negeri China yang catatan sejarahnya sudah 2700 tahun, dibangun oleh 3 dinasti Yan,Zhao dan Qin. 

Tembok ini tetap dipertahankan dan diperbaiki oleh generasi selanjutnya, sampai akhirnya raja Qin Shi Huang sukses menyambungkan semua sisi tembok untuk membendung serangan suku Barbar dari utara. Saat ini yang tersisa dari tembok ini hanya 30% saja, yang lainnya tinggal reruntuhan.

Konstruksi bangunannya sangat mengagumkan, karena disusun diatas bebatuan granit yang keras dan penyusunannya sangat teliti dan tahan lama.

dokpri
dokpri
Sesampai di stasiun kereta Badaling, kita berjalan kurang lebih 500 meter untuk ke tempat karcis masuk ke tempat wisata itu. Biaya naik kereta pulang pergi 22 yuan atau kurang lebih 47-an ribu rupiah perorang.

Ada cara lain ke tempat ini yaitu naik bus, tetapi kabarnya bus ini banyak calonya yang mengarahkan wisatawan ke bus "tidak resmi" sehingga harganya lebih mahal. Lalu sering diajak dahulu ke tempat-tempat belanja yang membuat pengeluaran lebih besar.

dokrpi
dokrpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun