"Jadi, saya tidak sakit jantung atau sakit berbahaya lainnya, dok?" Tanya seorang ibu muda usia 30-an tahun yang berobat dengan keluhan nyeri dada hebat dan sesak napas hilang timbul kalau sedang ada pekerjaan berat.
"Rekam jantung ibu normal, suara jantungnya juga normal, pemeriksaan USG (ultrasonografi) ibu juga normal, tidak ada tumor, tidak ada batu empedu, batu ginjal atau infeksi di usus buntunya. Tetapi memang bising usus ibu itu meningkat." Kata saya.
Tetapi si ibu tetap bertanya mengapa begini, mengapa begitu, apa yang harus dilakukan, apa saya yakin kalau dia tidak sakit jantung dan apa ada kemungkinan alat pemeriksaan kami salah mengeluarkan hasil. Nah, sudah merendahkan pemeriksaan pula.
"Nah, bu. Kalau saya jadi ibu, dinyatakan dokter tidak sakit jantung dan tidak perlu operasi, saya sudah buat syukuran, sedekahan potong ayam kampung satu. Bukannya malah mencari-cari bukti sakit." Kata saya.
"Bukan begitu, dok. Ada saudara bilang itu gejala sakit jantung dan saya jadi berpikiran sakit itu terus." Katanya dengan tidak enak hati.
Akhirnya saya beri obat asam lambung jenis anti  penghambat pompa proton, anti spasme saluran cerna dan antasida untuk dua minggu ditambah antidepresi yang ringan saja.
Dua minggu kemudian si ibu kontrol dan mengaku sudah agak enakan, terutama kalau makan obat yang malam alias obat antidepresi.
Jadi, kalau anda banyak sekali keluhan fisik dan sudah diperiksa banyak alat penunjang medis masih tidak ketemu kelainan yang mengkhawatirkan, lalu dokternya memberi obat antidepresi, jangan tersinggung, mungkin masalah anda memang bukan masalah fisik tapi banyak pikiran.