(ilustrasi pribadi)
Setelah pada tanggal 2 Desember SMK mereka (Sekolah Menengah Kenthir) disambangi mobil kondom dan petugas-petugas yang menjelaskan kegunaan kondom untuk mencegah tertular virus HIV dan dilanjutkan bagi-bagi kondom, maka siswa SMK pun mulai mencoba menerapkannya.
Namun beberapa siswa seperti Elang, Wepong, Lumba, Herry, Roni dan Revangga mulai mengeluh tidak nyaman dalam beraktifitas.
"Kayak lengket."Kata Herry.
"Kalau 'pipis' susah keringinnya."Tambah si Lumba.
"Lecet."Kata Revangga.
"Dapat cuma satu, gimana gantiinnya?"Lapor si Wepong.
"Kekecilan."Alasan Roni.
Dan mereka berenam sepakat menyampaikan aspirasi mereka ke bu guru BP (Bimbingan Perkenthiran) Mak Ngerotnik Utami, mewakili teman-teman lainnya. Bu guru inilah yang bekerja sama dengan perusahaan kondom memasyarakatkan bagi-bagi kondom ke sekolah untuk mencegah virus HIV.
"Enggak nyaman banget bu." Mereka melapor.
"Apanya yang tidak nyaman?" Bu guru heran.