"Jangan sampai anak kita jadi efek sampah karena buang sampah sembarangan," jelasnya.
Ia mengingatkan dalam  satu tahun kita menyumbang 11 juta ton sampah di jakarta. Anggaran yang semestinya untuk kesejahteraan warga, kini terpangkas untuk urusan sampah yang tak kunjung ada solusinya ini.
"Kita pemda itu menghabiskan 2,4 Triliun untuk pembuangan sampah sebanyak 11 juta ton, jika kita bisa memilah sampah menjadi 8 ton, tentu banyak anggaran yang dapat dipergunakan untuk yang lain," jelasnya.
Achmad Hafiz Alatas juga mengungkapkan, banyak cara agar  warga yang membandel membuang sampah menjadi jera. Perlu adanya kerjasama dan komunikasi dua arah dari masyarakat agar sampah teratasi dengan maksimal.
"Bisa dilaporkan di aplikasi Zaki, kalau pelanggaran Perda nanti ada satpol PP yang datang, jika yang melanggar undang-undang baru polisi yang datang," imbuhnya.
Sementara Ery Sandra Amelia menjabarkan, sangat penting kedisiplinan dari masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Ia menceritakan pengalamannya kala tinggal di negara Jepang. Ia pernah didatangi polisi terkait sampah.
"Saya didatangi polisi Jepang, karena saya tidak memilah-milah sampah," katanya. (PR)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI