Dibalik segala kericuhan dan kebencian ada banyak hal yang juga mesti dipuji dari fanatisnya supporter Indonesia salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh kelompok supporter pss sleman yang bernama Brigata Curva Sudatau mungkin lebih sering dikenal dengan singkatanya yaitu BCS, mereka telah menarik perhatian media internasional lewat media social youtube. Dengan aksi aksi choreography nya yang penuh dengan kreatifitas dan menyalakan red flaredi tiap akhir pertandingan. Meskipun kebanyakan dari nyanyian,aksi bahkan nama mereka terinsipirasi dari budaya ultras(budaya supporter italia) namun BCS tetap memiliki ciri khas dan pendirian mereka sendiri, seperti yang mereka tunjukkan pada laga pembukaan piala presiden 2017 lalu, BCS membentangkan sebuah choreographyyang membentuk elang (elang jawa adalah julukan dari tim pss sleman) dan apa yang dilakukan oleh kelompok BCS ini seperti menjadi pemicu bagi kelompok supporter tim lainya untuk melakukan kreatifitas dalam aksi mereka tiap kali mendukung kesebelasan kebangganya,hal ini merupakan sisi positif dari fanatisme Indonesia
Kecintaan masyarakat kita akan olahraga sepakbola telah mengakar dan mungkin sangat sulit untuk dihilangkan begitu saja budaya sepak bola dari bangsa ini. Bangsa yang dikenal besar dengan perbedaan nya, dengan pluralism nya lihatlah pada saat timnas Indonesia berlaga segala macam suku,ras dan agama bersatu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, bayangkan betapa hebohnya negeri ini jika suatu hari nanti timnas Indonesia mampu berlaga di pentas piala dunia. Sepak bola adalah alat pemersatu kata salah satu tokoh kiri Tan malaka. Dengan ini sudah seharusnya kita menyudahi segala kebencian dan permusuhan antar supporter dan mengingatkan mereka yang berseteru bahwa kecintaan mereka sejatinya sama yaitu sepakbola, olahraga pemersatu dan olahraga universal dan mereka pun masih tetap berada pada naungan satu bendera dan Negara yang sama yaitu Indonesia. Jangan dibiarkan fanatisme buta dibiarkan tumbuh subur dan berlanjut ke generasi selanjutnya.