Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kolaborasi

3 April 2021   10:53 Diperbarui: 3 April 2021   10:59 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Selain Berpikir Kritis, salah satu skill atau life skill yang perlu dilatih atau dipelajari oleh peserta didik dalam menghadapi era digital di masa generasi penganti kita dimasa yang akan datang adalah berkolaborasi dan saat ini sudah terlihat dengan jelas bahwa berkolaborasi sudah menjadi bagian dari bisnis digital di Indonesia. 

Perhatikan saja Bisnis Online yang ada saat ini? Mereka semua berkolaborasi, bisnis jasa transportasi online tetapi tidak memiliki kendaraan sendiri,menjual barang yang tidak mereka produksi sendiri, menjual makanan yang mereka tidak memiliki dapur sendiri tetapi berkolaborasi dengan pihak lain. 

Hal ini akan terus berlangsung hingga kita tidak tahu sampai kapan bisnis seperti ini akan ada bahkan mungkin bisnis seperti ini akan terus ada sampai selamanya.

Sesungguhnya masyarakat Indonesia sudah sejak lama memiliki skill ini karena masyarakat Indonesia memiliki prinsip gotong royong yang sudah ada dan musyawarah mufakat yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan kolaborasi meskipun saat ini sudah mulai terkikis akibat kemajuan zaman yang ada saat ini. 

Jika direnungkan dengan baik, apa yang sudah kita miliki itu akan sangat luar biasa indah dan itu tidak akan ada yang mampu menandinginya. 

Masyarakat saling bahu membahu dalam mengembangkan masyarakatnya dalam berbagai hal, contohnya setiap Desa di Indonesia ini memiliki sebuah produk unggulan dan mereka saling berkolaborasi dalam menjual produk yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. 

Masyarakat yang memiliki kemampuan pemasaran membantu memasarkan barangnya, sebagian lagi menyediakan bahan bakunya, sebagian lagi melakukan proses produksi, sebagian lagi mengatur proses pengiriman barang dan masyarakat saling ambil bagian dalam mensukseskan proses penjualan barang yang diproduksi mereka. 

Jika satu desa menghasilkan satu produk maka akan ada ribuan produk yang dihasilkan oleh Desa dan akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi baru yang Indonesia miliki.

Dunia Pendidikan diingatkan Kembali untuk memperhatikan hal ini dengan bentuk yang berbeda meskipun dalam implementasinya merupakan hal yang sama yaitu Kolaborasi. 

Kolaborasi bukanlah hal yang mudah karena tidak semua bangsa di dunia ini mampu melakukannya apalagi di zaman modern saat ini dimana penduduknya cenderung bersifat individualistis sehingga dunia Pendidikan dapat mendorong hal ini kembali melalui proses pembelajaran yang dilakukan di kelas. 

Misalkan di zaman proses pembelajaran Online saat ini, banyak peserta didik yang stress dikarenakan masing-masing Guru memberikan tugas sehingga tugas para peserta didik menumpuk dan pada akhirnya mereka cenderung untuk malas untuk mengerjakannya. 

Mengapa Guru tidak berkolaborasi untuk memberikan sebuah project, Guru Sains yang terdiri dari beberapa Guru Mata Pelajaran berkolaborasi membuat sebuah project sesuai dengan kompetensi dasar yang akan mereka capai. 

Begitupun dengan Guru dalam bidang sosial membuat sebuah project dan beberapa Guru lain lintas mata pelajaran juga memberikan project sesuai dengan kesepakan dan kompetensi yang akan dicapai. 

Tugas peserta didik tentunya akan berkurang jika awalnya 16 mata pelajaran dengan masing-masing satu tugas maka akan menjadi 5 project dan dikerjakan secara berkelompok antar peserta didik. Tentunya hal ini akan menjadi lebih mudah dan tidak terlalu membebani para peserta didik.   

Selain itu, kolaborasi akan membuat mata pelajaran akan jauh lebih menarik dan membosankan serta memberikan tantangan tersendiri bagi para pendidik. 

Mengolaborasikan mata pelajaran matematika dengan Seni musik atau seni rupa akan menghasilkan project seperti apa? itu akan menjadi sebuah hal yang menarik dan menantang karena padasarnya dua mata pelajaran ini merupakan dua hal yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya tetapi peserta didik akan memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan. 

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mendidik peserta didik kita dalam berkolaborasi baik dalam proses pembelajaran secara Online maupun Offline semua itu bisa dilakukan dan sudah saatnya kita melakukan hal tersebut supaya proses Pendidikan kita dapat lebih baik dan tentunya peserta didik kita dapat lebih siap dalam menghadapinya. 

Dalam berkolaborasi para peserta didik akan belajar banyak hal, mereka akan belajar berdemokrasi, belajar memberikan pendapat, belajar menahan ego masing-masing, belajar untuk saling menghargai, belajar menjual ide yang dimilikinya dan banyak hal yang akan mereka pelajari sehingga kolaborasi merupakan hal yang mutlak untuk dipelajari oleh peserta didik dengan difasilitasi oleh pendidik.

Terkadang ada pertanyaan dari beberapa pendidik dalam beberapa kesempatan, Siapa yang mengkoordinasikan pembuatan project dengan mengkolaborasikan beberapa mata pelajaran? Bagiamana kalau kompetensi dasarnya tidak sesuai? 

Penulis rasa hal ini bukanlah perkara yang sulit apalagi kita di era merdeka belajar ini. Pendidik dapat menunjuk salah satu Guru untuk mengkoordinasikan project yang akan diberikan kepada peserta didik atau bisa juga kepala sekolah untuk mengkoordinasikannya. 

Kompetensi Dasar sebenarnya bukanlah hal yang menjadi penghalang karena pendidik saat ini memiliki kebebasan dalam pencapaian kompetensi dasar.

Dan semestinya seperti itu karena yang paling mengetahui potensi dan kemampuan dari peserta didiknya adalah Guru sehingga pasti mereka dapat menentukan kompetensi yang perlu menjadi prioritas dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salam Merdeka Belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun