Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perlukah Sekolah Rebranding?

7 Januari 2021   09:11 Diperbarui: 7 Januari 2021   12:49 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan ini tiba-tiba muncul dalam benak penulis ketika mengikuti sebuah Webinar dimana salah satu nara sumber menceritakan bagaimana sekolahnya melakukan rebranding dengan salah satu alasan utama adalah untuk mengikuti perkembangan zaman. 

Bagi penulis, hal tersebut menjadi sebuah hal yang menarik dikarenakan sangat jarang ada sekolah untuk melakukan rebranding walaupun zaman sudah berubah. Bahkan bagi penulis salah satu hal yang paling sulit direbranding adalah dunia pendidikan. 

Lihat saja, zaman sudah berganti dan teknologi sudah berubah dengan cepat tetapi lihat ruang kelas di sekolah-sekolah di Nusantara ini atau bahkan sebagian besar dunia ini bentuk kelas masih sama saja. Barisan meja kursi, Papan Tulis/white board, meja Guru dan lemari buku. Dari penulis mulai sekolah hingga saat ini masih sama saja dan relative tidak ada perubahan apalagi rebranding.

Jika merujuk pada pengertian rebranding yaitu merubah citra dari suatu organisasi dengan tujuan menciptakan identitas yang berbeda untuk sebuah merk, dari pesaingnya di pasar. 

Jika melihat perkembangan yang terjadi saat ini mungkin sekolah perlu melakukan rebranding karena dunia pendidikan perlu juga berubah untuk mengikuti perkembangan dunia saat ini termasuk di dalamnya dunia usaha dan dunia industri yang artinya dunia pendidikan perlu berubah untuk melahirkan produk-produk manusia yang lebih baik untuk menjadi generasi pengganti di masa yang akan datang.

Mungkin tidak banyak yang menyadari hal ini, brand pendidikan kita saat ini mungkin sudah tertinggal untuk menghasilkan generasi baru yang lebih siap untuk menghadapi dunia baru yang akan datang. 

Kita berbicara revolusi industri 4.0 dan society 5.0 yang sudah berlangsung di Jepang saat ini dan suka atau tidak suka kita akan segera hadapi tetapi kita lupa kalau kita perlu melakukan perubahan jika kita ingin memasuki dunia tersebut dan jika dalam dunia pendidikan kita perlu melakukan perubahan brand yaitu brand sekolah yang menyiapkan peserta didiknya yang siap  menghadapi dunia di masa yang akan datang.

Tentunya tidak mudah untuk mengubah brand, perlu waktu yang cukup lama dan tentunya biaya yang cukup banyak dalam melakukan perubahan. 

Salah satu contohnya misalkan jika sebuah sekolah ingin merubah brandnya menjadi sekolah berbasis digital tentunya perlu menyiapkan beberapa hal sebelum melakukan rebranding bukan semata-mata membeli alat pembelajaran yang berbasis digital yang kemudian menjadi sia-sia dikarenakan para pendidiknya tidak siap dalam menggunakan alat-alat tersebut sehingga proses rebranding tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebuah sekolah sebelum melakukan rebranding seperti: Melakukan riset untuk menemukan alasan yang tepat untuk melakukan rebranding, tentukan target dari sekolah anda 5 sampai dengan 10 tahun yang akan datang, Output yang sekolah akan hasilkan, SDM yang dibutuhkan dalam mencapai output tersebut, Teknologi Pendidikan seperti apa yang akan anda gunakan dan membangun rencana dan strategi dalam mengembangkan brand baru sekolah anda.

Harus diakui untuk melakukan rebranding sebuah sekolah tidaklah mudah tetapi sekolah akan sulit menghasilkan output yang sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan dunia indsutri jika tidak ada perubahan karena dunia pasti akan menuju perubahan. Salam Merdeka Belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun