Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Master Chef Pembelajaran

19 Juli 2020   12:08 Diperbarui: 19 Juli 2020   12:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang Master Chef bukanlah hal mudah, mereka perlu berjuang baik secara formal maupun nonformal untuk mampu menjadi seorang Master Chef dan yang pasti mereka harus mau dan berani melakukan inovasi-inovasi baru supaya mereka dapat terus memuaskan para pelanggan-pelanggan mereka dengan karya-karya mereka. 

Selain itu, satu hal yang menarik dari seorang Master Chef adalah mereka tidak sungkan untuk saling berbagi resep dengan rekan seprofesi mereka atau berkolaborasi dengan Chef yang lain untuk menghasilkan sebuah karya yang terbaik.

Belajar dari Master Chef ini, rasanya kita dapat adopsi dalam proses pembelajaran khususnya dalam menerapkan Digital Pedagogy dalam proses pembelajaran seperti yang perhah penulis uraikan dalam artikel sebelumnya. 

Seorang Master Chef tentunya memerlukan persiapan-persiapan sebelum melakukan pekerjaannya, begitupun dengan Guru. Tentunya Guru harus melakukan persiapan-persiapan sebelum melakukan proses pembelajaran layaknya seorang Master Chef, seperti berikut ini :

  1. Memilih resep, Dalam hal ini adalah menentukan goal atau tujuan kurikulum yang akan dicapai dalam satu semester yang diuraikaikan dalam sebuah rencana pembelajaran setiap harinya. Jika seorang Guru sudah benar-benar memahami tujuan yang akan dicapai maka dia akan selalu mengarahkan proses pembelajaran untuk mencapai kurikulum termasuk menyusun langkah-langkah strategis dalam mencapai hal tersebut. Sama halnya dengan seorang Chef, pastinya dia sebelum memasak dia sudah menyiapkan resep makanan yang akan dimasak.
  2. Menyiapkan bahan. Setelah menentukan resep tentunya langkah berikutnya adalah menyiapkan bahan-bahannya sebelum mengeksekusi masakannya. Sama halnya dengan Guru, tentunya harus menyiapkan bahan-bahan sebelum melaksanakan pembelajaran. Guru tidak akan dapat melakukan proses pembelajaran tanpa menyiapkan bahan-bahan untuk diajarkan, begitupun dengan Chef. Seorang Chef tentunya tidak akan bisa mengeksekusi masakannya tanpa ada bahan-bahan yang dia siapkan sebelumnya.
  3. Menyiapkan alat masak. Resep masakan sudah siap, bahan sudah siap maka langkah selanjutnya yang perlu kita persiapkan dengan seksama adalah alat memasak. Untuk alat memasak tentunya akan disesuaikan dengan jenis makanan yang akan dibuat. Apakah alat masak didapurnya sudah memadai untuk mengeksekusi masakan ini atau belum? Jika belum apa yang harus dilakukan? Apakah ada alternatif alat yang dapat digunakan? Tentunya seorang Master Chef akan memikirkan hal-hal tersebut. Sama halnya dengan mengajar, Guru juga harus menyiapakan alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Apakah dibutuhkan alat peraga dalam menyampaikan materi ini? Apakah butuh internet? Apakah membutuhkan aplikasi-aplikasi tertentu supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik? Aplikasi apa yang saya butuhkan untuk menyampaikan materi ini? Dan lain sebagainya yang penting dipikirkan oleh seorang Guru terlebih jika proses pembelajan dilaksanakan secara online.
  4. Menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk memasak. Jika kita melihat perlombaan memasak baik secara langsung maupun melalui televisi tentunya selalu ada batasan waktu. Di dalam proses pembelajaran juga sama, ada batasan waktu. Seorang Guru harus cermat dalam menggunakan waktu yang tersedia dalam menyampaikan materi layaknya seorang Master Chef menggunakan waktunya sedemikian rupa supaya masakan dapat tersedia setelah waktunya selesai. Guru harus tahu berapa lama waktu yang dia butuhkan dalam menyampaikan sebuah materi, apakah cukup 1 kali pertemuan selama 90 menit atau memerlukan waktu tambahan? Jika memerlukan waktu tambahan berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk dapat mengefektifkan waktu pertemuan yang ada, apakah dibutuhkan LMS (Learning Management System) untuk mengefektifkan waktu yang tersedia. Seorang Guru perlu mempersiapkan hal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.  
  5. Mengeksekusi masakan. Jika semua hal sudah disiapkan dengan baik maka masakan dapat segera dieksekusi atau proses pembelajaran dapat dilaksanakan dan tentunya hasilnya akan lebih baik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Masakan yang baik tentunya harus dipersiapkan dengan baik, Pembelajaran akan berjalan baik jika semua hal dipersiapkan dengan baik juga.
  6. Saling Berbagi dan Berkolaborasi. Jika seorang Master Chef suka berbagi resep masakan yang dia ciptakan tentunya hal tersebut juga dapat dilakukan oleh seorang Guru yaitu berbagai resep pengajaran, alat belajar, dan lain sebagainya dan tentunya diarahkan juga untuk dapat saling berkolaborasi, karena dengan berbagi dan berkolaborasi akan melahirkan inovasi dan itu  haruslah menjadi salah bagian terpenting dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh Guru karena itu akan menjadi bagian dari contoh bagi peserta didik untuk dapat melakukan hal yang sama karena itu merupakan salah satu keterampilan/Skill yang dibutuhkan di masa depan mereka.

Dari uraian diatas ada satu hal yang perlu diperhatikan oleh Guru khususnya dalam hal melaksanakan Digital Pedagogy dimana Guru tidak hanya sekedar menggunakan teknologi tetapi pikirkan apakah teknologi benar-benar dibutuhkan dalam menyampaikan materi tersebut atau tidak.

Sehingga tidak ada kesan Guru menggunakan teknologi hanya sekedar biar terlihat kalau mereka mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran hanya sekedar mengikuti trend yang ada saat ini. Salam Merdeka Belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun