Mohon tunggu...
Politicalway Institute
Politicalway Institute Mohon Tunggu... -

“Everything is acceptable until we stop accepting them.”

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa Dengan Wiranto?

7 Mei 2014   18:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :luwuraya.net

[caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="Sumber :luwuraya.net"][/caption]

Entah apa alasan Wiranto untuk tetap bungkam, pasalnya polemiki partai Hanura kian menjadi-jadi. Desakan mundur yang disuarakan oleh Yuddy Chrisnandi dan Fuad Bawazier terhadap Ketua Bapilu Hanura Hary Tanoesoedibjo terus memenuhi ruang publik.

Hendaknya, Wiranto tegas terhadap kedua bawahannya tersebut. karena persoalan internal partai ini tak juga dibicarakan secara internal. Sikap arogansi Fuad Bawazier dan Yuddy Chrisnandi sesungguhnya sudah melampau kewenangan Wiranto selaku Ketua Umum Partai Hanura.

Tidak hanya kali ini, Prilaku Fuad Bawazier dan Yuddy Chrisnandi yang sudah melampaui kewenangan ini juga terjadi sebelumnya. Bahkan Fuad dan Yuddy Chrisnandi secara terangan-terangan menolak pasangan WinHT yang sudah dideklrasikan Partai Hanura sebagai capres dan cawapres.

Yuddy Chrisnandi sendiri secara terangan-terangan menyebut dirinya mendukung Jokowi, sementara Fuad Bawazier sendiri pun mengarah ke Prabowo Subianto. Mengingat anak Faud Bawazier adalah salah satu calon legislative Partai Gerindra.

Sikap tegas Wiranto dalam hal ini sangatlah dibutuhkan, karena perdebatan internal partai ini sungguh kontraproduktif bila harus diumbar ke luar. Kemudian tidak ada satupun parameter yang menyebutkan Hary Tanoesoedibjo gagal seperti yang dituduhkan Yuddy Chrisnandi. Yuddy Sendiri tidak lolos melaju ke senayan.

Bila dibandingkan dengan perolehan suara Hanura pada tahun 2009 lalu, dan juga suara Hanura pasa saat Yuddy Chrisnandi menjadi Ketua Bapilu, maka jelas di bawah komando Hary Tanoesoedibjo suara Hanura jauh lebih baik. Bahkan saat Yuddy menjadi ketua Bapilu diprediksi Hanura tidak akan lolos PT. namun dengan keseriusannya Hary Tanoe mampu meloloskan kader-kader Hanura ke senayan dengan jumlah kursi yang menunjukkan peningkatan.

Kembali ke Wiranto, sikap bungkam Wiranto ini malah akan membuat suasana internal partai kian tak kondusif. Mengingat energi partai Hanura saat ini dibutuhkan untuk fokus pada peta koalisi dan penentuan masa depan Hanura ke depan.

Jika berkutat pada soal konflik internal, bukan tidak mungkin Hanura akan dilupakan, karena sudah sangat sulit partai politik yang bermasalah mampu mendulang suara maksimal untuk pemenangan presiden ke depan.

Selain sikap diam Wiranto ini menimbulkan pertanyaan, tentu sikap dua kader Partai Hanura, Fuad Bawazier dan Yuddy Chrisnandi ini menjadi tanda tanya publik. Kenapa Wiranto membiarkan kadernya ini berlaku melebihi kewenangannnya selaku ketua Umum Partai?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun