Mohon tunggu...
Pojok Statistik Unhas
Pojok Statistik Unhas Mohon Tunggu... Organisasi

Pojok Statistik merupakan layanan kolaborasi antara Badan Pusat Statistik dan Perguruan Tinggi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BPS dalam penyebarluasan ragam dan manfaat produk statistik yang dihasilkan oleh BPS di lingkungan Perguruan Tinggi. Melalui Pojok Statistik, diharapkan literasi dan pemanfaatan statistik di lingkungan Perguruan Tinggi meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potret Pertanian Indonesia: Regenerasi, Inovasi dan Kesejahteraan

16 Juli 2025   22:15 Diperbarui: 16 Juli 2025   20:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Jumlah Usaha Pertanian Menurut Subsektor dan Jenis Usaha

Oleh Pojok Statistik Unhas
Hallo Sobat Data!

Sektor pertanian memiliki peran vital dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menjadi salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Namun, tantangan regenerasi petani, inovasi teknologi, dan peningkatan kesejahteraan petani masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius.

Berdasarkan data terbaru, jumlah Rumah Tangga Petani di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebanyak 27.368.114, sedangkan jumlah Petani Gurem mencapai 17.251.432. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani di Indonesia masih tergolong petani gurem yang memiliki lahan sempit dan rentan terhadap ketidakpastian ekonomi.

Jika dilihat dari jumlah usaha pertanian menurut subsektor, usaha di subsektor Tanaman Pangan mendominasi dengan 15.772.098 unit usaha. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat terhadap usaha tanaman pangan masih sangat tinggi, diikuti oleh subsektor perkebunan, hortikultura, dan usaha-usaha lainnya. Diversifikasi usaha pertanian masih menjadi tantangan yang harus dihadapi guna meningkatkan ketahanan ekonomi petani.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan petani mengalami tren fluktuatif pada tahun 2024. NTP yang berada di atas angka 100 mengindikasikan bahwa pendapatan petani relatif lebih baik dibandingkan pengeluaran mereka untuk konsumsi dan produksi. Namun, fluktuasi NTP mencerminkan masih adanya ketidakstabilan pendapatan yang dialami petani akibat berbagai faktor, seperti harga komoditas, biaya produksi, serta kondisi iklim.

Menariknya, publikasi ini juga menyoroti regenerasi petani melalui penggunaan teknologi digital. Tercatat, 57,89% petani muda berusia 19--39 tahun telah menggunakan produk digital dalam kegiatan usaha pertanian mereka, sedangkan 42,11% sisanya belum memanfaatkan teknologi ini. Angka ini menunjukkan adanya tren positif dalam adaptasi teknologi, yang diharapkan dapat mendorong produktivitas, efisiensi, serta daya tarik sektor pertanian bagi generasi muda.

Penggunaan teknologi digital bukan hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas, memperbaiki rantai pasok, serta meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global. Regenerasi petani muda yang didukung oleh inovasi digital menjadi kunci penting dalam memastikan keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.

Mari kita dukung upaya regenerasi petani, penerapan inovasi teknologi, dan peningkatan kesejahteraan petani demi mewujudkan pertanian Indonesia yang mandiri, modern, dan berkelanjutan. Ingat, Sobat Data, #PetaniHebat, #InovasiUntukSejahtera, dan tentu saja #DataUntukAksi!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun