Mohon tunggu...
Putra Zulfirman
Putra Zulfirman Mohon Tunggu... Jurnalis - Informatif & Edukatif

Kerja Ikhlas, keras dan cerdas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang H Asnawi Ali

21 Desember 2019   05:50 Diperbarui: 21 Desember 2019   06:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pemakanan H Asnawi Ali. (Foto: Putra Zulfirman)

Tokoh pemekaran kemukiman Gunung Masjid Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang ini, meninggalkan seorang istri Hj Siti Nurlela dan tujuh putra-putri.

Semasa hidup, almarhum kerap membantu kaum 'papa'. Tidak sedikit pula petani di daerahnya yang bergantung dari usaha kilang padi Budi Rahayu yang dimiliki H Asnawi Ali.

Selain, lewat tangan dinginnya, mejadi pelopor pembangunan Masjid di Paya Ketenggar Kecamatan Manyak Payed.

Semasa menjabat anggota DPRK Aceh Tamiang periode 2004-2009 dari Fraksi PAN. Almarhum berjuang keras menaikan honorium imam desa.

Meski didera sakit dan tak lagi banyak beraktivitas di luar rumah, H Asnawi tetap memgkonsumsi beragam isu politik dan kemasalahatan umat yang terjadi.

Bincang terkait kondisi politik kekinian, seperti minum obat bagi almarhum. Kondisi kesehatannya langsung membaik bila bercerita tentang politik.


Pernah suatu ketika, semasa Pemilu 2019. Dimana, putra sulungnya, Asrizal H Asnawi kembali maju sebagai Caleg DPRA untuk kali kedua.

H. Asnawi tampak serius bekerja di belakang layar. Tak diharukan sakit yang mendera. Almarhum fokus pada kerja politik tersebut.

"Bagaimana progres di lapangan. Dapat satu kursi DPRA untuk PAN," tanya almarhum kepada penulis masa itu.

Suasana pemakanan H Asnawi Ali. (Foto: Putra Zulfirman)
Suasana pemakanan H Asnawi Ali. (Foto: Putra Zulfirman)

Pertanyaan itu, menyirat begitu antusiasnya H Asnawi agar keterwakilan PAN dari dapil 7 Aceh (Langsa dan Aceh Tamiang) tetap ada di periode 2019-2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun