Program Keterampilan Seni: Mengasah Daya Cipta Anak melalui Kreasi Kawat Bulu
Pendahuluan
Seni merupakan salah satu sarana penting dalam menumbuhkan kreativitas dan daya cipta anak sejak usia dini. Melalui kegiatan seni, anak-anak dapat belajar mengekspresikan perasaan, berimajinasi, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan motorik halus. Salah satu bentuk kegiatan seni yang menarik dan mudah dilakukan adalah kreasi menggunakan kawat bulu (pipe cleaner). Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang tinggi dalam mengasah keterampilan dan kreativitas anak.
*Tujuan Kegiatan*
Program Keterampilan Seni: Mengasah Daya Cipta Anak melalui Kreasi Kawat Bulu bertujuan untuk mengenalkan anak pada kegiatan seni yang sederhana namun bermakna. Melalui kegiatan ini, anak diharapkan mampu:
1. Mengembangkan kreativitas dan imajinasi dalam membuat karya seni.
2. Melatih koordinasi tangan dan mata melalui kegiatan membentuk kawat bulu.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri serta menghargai hasil karya sendiri dan orang lain.
4. Mengembangkan sikap teliti, sabar, dan bekerja sama dalam kelompok.
Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dilaksanakan di lingkungan sekolah dasar di Malaysia, Kegiatan dilakukan bersama guru sekolah dasar dan juga mahasiswa KKNT INTERNASIONAL UNIVERSITAS ALMA ATA. Alat dan bahan yang digunakan antara lain kawat bulu berbagai warna, gunting, lem tembak, dan aksesoris tambahan seperti mata boneka kecil atau pita untuk mempercantik hasil karya.
Proses kegiatan diawali dengan pengenalan alat dan bahan yang digunakan. Setelah itu, saya memberikan contoh cara membentuk kawat bulu menjadi berbagai bentuk menarik seperti bunga dan juga gantungan kunci. Anak-anak kemudian diberi kesempatan untuk berkreasi sesuai dengan imajinasi mereka. Selama proses berlangsung, guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan dan motivasi.
Manfaat Kegiatan
Kegiatan kreasi kawat bulu membawa banyak manfaat bagi perkembangan anak. Secara fisik, kegiatan ini membantu melatih koordinasi motorik halus dan ketelitian. Secara mental dan emosional, anak belajar untuk fokus, sabar, serta menghargai proses berkarya. Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri ketika anak berhasil menghasilkan karya yang menarik dan dipuji oleh teman maupun guru.