Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tragedi Lapangan Bola: Euro 2020

13 Juni 2021   05:15 Diperbarui: 13 Juni 2021   08:40 1699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Breaking News"... Euro 2021 baru menginjak hari kedua (dari sebulan penuh jadwal pertandingan) ada kabar mengejutkan...

Semalam ada kabar mengejutkan di lapangan hijau. Uniknya bukan tentang hasil pertandingan.. bukan tentang tim underdog yang mampu mempercundangi tim favorit. Bukan juga terkait pandemi terkini (memaksa jumlah penonton stadion dibatasi)... misalnya tentang munculnya "klaster Euro 2021". Tapi terjadi kejadian tak terduga... 

Di stadion Parken, Kopenhagen, laga perdana Grup B Piala Eropa 2021 yang mempertemukan tuan rumah Denmark vs Finlandia sempat dihentikan. Penyebabnya, striker Denmark Christian Eriksen kolaps di tengah pertandingan. Eriksen terjatuh di lapangan pada menit 43. Ketika itu, Eriksen tengah berlari ke arah sisi kanan pertahanan Finlandia. Namun, setelah menerima bola, Eriksen tiba-tiba kolaps dan kejang-kejang. Tim medis pun langsung masuk ke stadion dan memberikan pertolongan CPR untuk Eriksen. Setelah terhenti beberapa lama, para pemain Finlandia dan Denmark pun meninggalkan lapangan. Laga kedua tim pun dihentikan dalam skor 0-0.. 

Menurut kabar terakhir,  kondisi Eriksen, sudah dalam kondisi stabil di Rumah Sakit. Syukurlah... Pertandingan Denmark vs Finlandia yang kemudian dilanjutkan, berakhir dengan kekalahan tuan rumah yang lebih difavoritkan... Denmark takluk pada Finlandia 0-1. Ternyata kolapsnya Eriksen berpengaruh buruk pada permainan Denmark... 

Kejadian kolapsnya pesepakbola di lapangan hijau ini bukan yang pertamakalinya terjadi. Tapi memang mungkin ini yang pertamakali yang menimpa pemain top di kompetisi internasional sehingga menjadi "sorotan" perhatian dunia. Menimpa Christian Eriksen striker Denmark dan Inter Milan (juara Liga Italia tahun ini) di ajang Euro 2021 yang saat ini jadi perhatian penggemar sepakbola di seluruh dunia, termasuk di tanah air... 

Cedera "normal" yang menimpa pesepakbola biasanya karena benturan fisik dengan pemain lain, seringnya karena ditackle sehingga harus ditarik keluar lapangan. Beda dengan, yang menimpa Eriksen... tanpa kontak dengan pemain lain, bukan cedera, tapi kolaps karena serangan jantung. Kejadian "extra-ordinary".. tak lazim, tapi sudah beberapa kali terjadi. 

TRAGEDI MAUT DI LAPANGAN 

Menurut catatan, ternyata terdapat beberapa kejadian serupa : pesepakbola yang kolaps saat bertanding, dengan akhir yang tragis... berujung kematian. 

Kasus Eriksen bisa dijelaskan dari faktor kelelahan fisik dan mental. Gegara pandemi, setahun terahir ini para pemain bola di liga-liga Eropa terlalu banyak bertanding. Jadwal kompetisi 10 bulan disingkat menjadi 8 bulan. Ditambah ketegangan pada pertandingan high-pressure seperti Euro 2021. 

Memang beda cabang olahraga, tapi terkait tragedi kematian ketika berolahraga. Penulis teringat pada 2 kejadian : 

1) Pesepeda yang diketemukan wafat di jalur sepeda pada jalan layang non-tol di Jakarta baru-baru ini. Ternyata goweser berusia di atas 50 tahun ini meninggal karena serangan jantung yang terpacu oleh memaksakan diri terus bersepeda walau mengalami keletihan. 

2) Ada pemain tenis yang meninggal di lapangan ketika bermain karena serangan jantung. Ternyata pemain berumur ini mainnya taruhan dan lagi kalah. Mungkin ini yang memicu serangan jantung yang mematikan. 

Di seluruh dunia sudah terjadi beberapa kali tragedi pesepakbola yang menghembuskan nafas terakhir di lapangan hijau... Marc Vivien-Foe, pemain Kamerun ini tiba-tiba pingsan saat melawan Kolombia di semifinal Piala Konfederasi, 26 Juni 2003. Hasil otopsi menyebutkan, dia meninggal dunia karena masalah jantung. 

Antonio Puerta, pemain kebangsaan Spanyol yang lahir pada 26 November 1984 ini juga meninggal dunia akibat serangan jantung. Dia bermain untuk klub Sevila dan terjatuh di lapangan kemudian meninggal tiga hari kemudian pada 28 Agustus 2007.

 Kedua pemain itu cukup punya nama. Kejadian tragis serupa menimpa beberapa pesepakbola pada level kompetisi lokal.

 Tapi tragedi juga terjadi dalam pertandingan bola santai (persahabatan) termasuk di futsal. Seperti yg menimpa selebritis Adjie Massaid (5 Februari 2011) dan mantan pesepakbola nasional Ricky Yacobi (21 November 2020). Kejadian Ricky Yacobi lebih tragis karena sempat mencetak gol, berselebrasi dan lalu terjatuh tak sadarkan diri karena seranhan jantung. Serangan jantung yang menimpa mereka bisa terjadi karena beberapa hal : faktor Usia, kurang stretching dan kurang tidur. 

3 PELAJARAN DARI KASUS ERIKSEN

 Kejadian tak terduga yang menimpa Eriksen dan pesepakbola lainnya ini menunjukkan 3 hal : 

1) Bermain sepakbola juga punya resiko. Kejadian tragis di atas menunjukkan betapa kerasnya lapangan hijau. Walau minimal, tapi meninggal ketika bertanding adalah "resiko pekerjaan" pesepakbola.

 2) Berolahraga walau menyehatkan, tapi juga ada resikonya. Kurangnya istirahat dan pemanasan (warming-up) bisa menimbulkan resiko cedera. Intinya, kita harus tahu kondisi tubuh dan jangan memaksakan diri 

3) Maut bisa datang kepada siapa saja,  kapan saja dan dimana saja. Waspadalah dan bersiaplah...

 *Pandji Kiansantang, 13 Juni 2021 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun