Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Satu Lagi Mimpi yang Sirna...

4 Juni 2021   03:13 Diperbarui: 4 Juni 2021   03:34 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.Satu lagi mimpi yang sirna : Ketika seorang hamba mengadu pada Tuhannya... 

Di tengah malam yang sunyi, tampak seorang  tua renta bersimpuh dan mengadu berkeluhkesah pada Tuhan Penciptanya... 

Ya Allah, terimakasih Kau telah karuniakan aku usia yang panjang... yang dapat kugunakan untuk memperbanyak amal ibadahku... 

Ya Allah, tidak banyak keinginan hamba yang tersisa. Keinginan terbesarku adalah Kau panggil pulang hamba dalam keadaan husnul khotimah pada saatnya nanti... 

Ya Tuhanku, keinginanku lainnya adalah bertemu muka dengan anak cucuku yang ada di perantauan sana. Sungguh bahagianya ketika merangkul dan memeluk anak cucuku yang lama tak bertemu. Ketika mereka bersimpuh sungkeman di hari raya, hatiku terasa meleleh, air mata bahagia tak berhenti mengalir. Kucium kepala mereka dan kuberikan Doa restu terbaikku agar anak cucuku selalu sehat sejahtera dan sukses dalam pekerjaan dan sekolahnya.. 

Ya Allah, sudah 2 tahun Lebaran ini, mimpiku untuk bersua anak cucuku menjadi sirna. Larangan mudik karena pandemi membuat mereka tak dapat pulang ke kampung halaman. Masa penantian 2 tahun ini terasa begitu panjang di masa tuaku... Sering kubermimpi, mendengar canda tawa anak dan cucu. 

Menunggu... dan harus menunggu lagi... hingga Lebaran tahun depan. Kuhanya berdoa ya Tuhanku, lindungilah anak cucuku di perantauan sana. Doa restuku akan selalu menyertai mereka di perantauan... 

Ya Tuhanku, tempatku mengadu dan meminta pertolongan... Hari ini aku mendapat kabar duka yang meremukkan hatiku. Kembali calon jamaah haji kita tidak bisa berangkat ke tanah suci. Ya Tuhan, puluhan tahun hamba menabung, menyisihkan uang dari penghasilan untuk dapat naik haji. Sesudah itu hamba harus menunggu antrian sekian tahun untuk dapat berangkat ke tanah suci. 

Tahun lalu ketika waktunya tiba, datang kabar duka yang tak terbayangkan... kami gagal berangkat karena berkecamuknya pandemi. Walau berat diterima, namun hamba ridho atas ketetapanMu ini ya Allah... 

Ya Allah, sungguh berbunga-bunga hati hamba. Alhamdulillah, hamba termasuk Lansia yang sudah mendapat vaksin. Kabar baiknya sudah terlaksana vaksinasi massal dan katanya pandemi di tanah air sudah dapat ditangani dengan baik. Harapan untuk berangkat ke tanah suci pada tahun ini pun muncul kembali... 

Labbaik allahumma labaik... Sungguh sudah tak tertahan rindu ini untuk menjadi Tamu-Mu di tanah suci... untuk merampungkan rukun Islam kelima yang akan menyempurnakan keimananku. Bayangan berjalan thawaf mengelilingi Ka'bah dan berziarah ke makam Nabi-Mu di Rawdah, Masjid Nabawi senantiasa terlintas di benakku. Mimpi indah menginjakkan kaki di tanah suci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun