Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Bukan Avengers, tapi Keberagaman Bikin Kita Jadi Superhero! Kenapa? Baca Ini!

3 Desember 2023   01:15 Diperbarui: 27 Maret 2024   00:01 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Sobat Remaja yang Keren dan Kece!

Pernah gak kepikiran, Sob, kenapa film-film superhero selalu digandrungi? Bukan cuma soal kostum keren atau kekuatan super, tapi ada satu hal yang bikin mereka benar-benar luar biasa. Nah, judul kita kali ini udah ngebocorin sedikit: "Kita Bukan Avengers, tapi Keberagaman Bikin Kita Jadi Superhero! Kenapa? Baca Ini!" Yuk, mari kita kupas bareng-bareng tentang betapa pentingnya keberagaman, khususnya buat kita, kaum muda di Indonesia yang punya peran super penting di masyarakat. Let's dive in!

1. Menghormati Keberagaman Budaya: Implementasi kebinekaan membantu kaum muda memahami dan menghormati keberagaman budaya yang kaya di Indonesia, memupuk toleransi antar-etnis, agama, dan adat istiadat.

Implementasi kebinekaan tidak hanya menciptakan pemahaman, tetapi juga membentuk landasan filosofis yang mendalam bagi kaum muda. Salah satu tokoh yang telah mewujudkan konsep ini adalah Mahatma Gandhi. Gandhi mempromosikan prinsip ahimsa (tidak kekerasan) dan sarvodaya (kesejahteraan untuk semua) untuk menciptakan keharmonisan antarberagam budaya. Beliau mengajarkan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, tetapi justru kekuatan bagi masyarakat.

Praktik terbaik yang bisa diadopsi oleh kaum muda adalah semangat inklusivitas Nelson Mandela. Mandela, dalam memimpin Afrika Selatan pasca-apartheid, menekankan pentingnya rekonsiliasi antara berbagai etnis dan budaya. Frasa inspiratif dari Mandela yang dapat dihayati oleh kaum muda adalah, "Education is the most powerful weapon which you can use to change the world."

Sebagai contoh praktik terbaik, Unesco menggalakkan pendekatan inklusif dalam pendidikan. Mereka mendukung integrasi nilai-nilai keberagaman dalam kurikulum, memastikan bahwa setiap generasi mendapatkan pemahaman mendalam tentang kekayaan budaya Indonesia dan dunia.

Dalam merangkum esensi keberagaman budaya, Joseph Campbell, seorang ahli mitologi, menyatakan, "The goal of life is to make your heartbeat match the beat of the universe, to match your nature with Nature." Ini mencerminkan pandangan filosofis bahwa keberagaman budaya bukanlah sekadar perbedaan, melainkan bagian yang tak terpisahkan dari harmoni alam semesta.

Selebihnya, sebuah kutipan dari Kofi Annan, "Tolerance, inter-cultural dialogue, respect for diversity – these are more than catchy phrases. They are pillars of peace and stability." Ungkapan ini menegaskan bahwa melalui keberagaman, masyarakat dapat membangun fondasi perdamaian dan stabilitas.

Implementasi kebinekaan, ketika diletakkan pada landasan filosofis yang kokoh dan dipraktikkan melalui tindakan konkret, bukan hanya membangun pemahaman, tetapi juga menanamkan nilai-nilai universal bagi kaum muda.

2. Mendorong Dialog Antaragama: Kebinekaan memfasilitasi dialog antaragama, membantu kaum muda memahami persamaan dan perbedaan dalam keyakinan agama, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.

Mendorong dialog antaragama merupakan langkah filosofis yang memperdalam pemahaman kaum muda terhadap keberagaman keyakinan. Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet, adalah contoh tokoh yang mempraktikkan dialog antaragama. Beliau menjunjung tinggi perdamaian dan keselarasan antara agama-agama dunia. "My religion is very simple. My religion is kindness," ungkap Dalai Lama, menekankan bahwa esensi agama sejati adalah kebaikan dan kasih sayang.

Praktik terbaik yang dapat dijadikan inspirasi bagi kaum muda adalah inisiatif "Parliament of the World's Religions." Organisasi ini menyelenggarakan pertemuan antarumat beragama untuk mendorong pemahaman dan kerjasama lintasagama. Mereka mempraktikkan konsep bahwa persamaan nilainya jauh lebih besar daripada perbedaan, menciptakan ruang untuk dialog dan keseimbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun