Telah kuikhlaskan perjalanan ini memenuhi panggilan-Mu.
Saat nyawa masih menyatu dengan raga. Saat gersang merindu air hujan.
Kupasrahkan yang Kau titipkan menjadi apa dan bagaimana. Aku merindu-Mu.
Membayangkan melihat rumah-Mu saja sudah membuat mataku berlinang. Hanya Engkau yang kukenang.
Seandainya bisa aku berlari aku akan berlari saja. Tak perlu hiraukan pedih perih. Dua lembar kain putih sudah tersimpan paling atas dalam tas bagasi. Kini yang ada cuma bisa menanti.
Kuasa-Mu bertahta di segala langit dan bumi. Terjadilah apa yang Kau inginkan terjadi.
Semua bisa apa?
Kami bisa apa?
Ujian atau cobaan, biarkan saja.
Asal Kau berikan kami napas sebentar lagi. Tak jemu biar pun menunggu.
Semoga niat tak jadi basi. Menjaga cinta terus terus bersemi.
Serba putih berkeliling walau tertatih. Tak peduli getih maupun rintih.
Yang terlihat di pelupuk ternyata hanya ilusi. Kau punya rencana rahasia.
Tawafku di genggaman-Mu.
Untuk niat nan sungguh.
Bekasi, 30Juli 2020