Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tawafku di Genggaman-Mu

30 Juli 2020   09:03 Diperbarui: 30 Juli 2020   09:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: twitter CIC Saudi Arabia

Telah kuikhlaskan perjalanan ini memenuhi panggilan-Mu.

Saat nyawa masih menyatu dengan raga. Saat gersang merindu air hujan.

Kupasrahkan yang Kau titipkan menjadi apa dan bagaimana. Aku merindu-Mu.

Membayangkan melihat rumah-Mu saja sudah membuat mataku berlinang. Hanya Engkau yang kukenang.

Seandainya bisa aku berlari aku akan berlari saja. Tak perlu hiraukan pedih perih. Dua lembar kain putih sudah tersimpan paling atas dalam tas bagasi. Kini yang ada cuma bisa menanti.

Kuasa-Mu bertahta di segala langit dan bumi. Terjadilah apa yang Kau inginkan terjadi.

Semua bisa apa?
Kami bisa apa?

Ujian atau cobaan, biarkan saja.
Asal Kau berikan kami napas sebentar lagi. Tak jemu biar pun menunggu.

Semoga niat tak jadi basi. Menjaga cinta terus terus bersemi.

Serba putih berkeliling walau tertatih. Tak peduli getih maupun rintih.
Yang terlihat di pelupuk ternyata hanya ilusi. Kau punya rencana rahasia.

Tawafku di genggaman-Mu.
Untuk niat nan sungguh.

Bekasi, 30Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun