Mohon tunggu...
Pitria
Pitria Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bismillahirrahmanirrahim

Bisa yuk bisa

Selanjutnya

Tutup

Money

Anda Yakin Ingin Tetap Bekerja namun Membayar Ganti Rugi?

23 Juni 2021   14:29 Diperbarui: 26 Juni 2021   13:20 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dimasa pandemi Covid 19 ini banyak sekali perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan, sehingga banyak mantan karyawan yang pengangguran. Tidak mempunyai pekerjaan tetapi harus menghidupi keluarga nya. Banyak pula anak lulusan sekolah baru yang tidak bisa mencari pekerjaan karena perusahaan perusahaan tidak membuka lowongan.

Melonjaknya angka pengangguran di Indonesia menyebabkan angka kemiskinan yang semakin meningkat. Warga di haruskan berdiam diri dirumah tetapi ia juga butuh makan.

Adanya Covid 19 ini menjadi Bumerang bagi rakyat menengah kebawah. Dan rakyat menengah keatas juga mengalami kerugian. Seperti pembayaran tagihan listrik yang katanya gratis dari pemerintah untuk rakyat menengah kebawah, tapi ternyata tagihan listrik untuk menengah keatas malah melonjak naik. Jadi, bukan pemerintah yang membiayai listrik gratis tapi rakyat lain lah yang membayarnya.

Disamping tutupnya lowongan di banyak perusahaan, perusahaan retail tetap membuka lowongan. Perusahaan retail yang sebenarnya tidak memerlukan banyak karyawan namun berkali-kali lipat yang melamar, ini menyebabkan sangat sulit lolos karena banyak nya pesaing.

Lalu, apasih perusahaan retail itu?

Bisnis retail adalah suatu bisnis yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan atau eceran. Konsumen yang membeli produk atau jasa secara eceran ini bertujuan untuk mengonsumsinya atau menggunakannya secara pribadi dan tidak menjualnya kembali.

Mereka yang lolos adalah mereka yang beruntung sebab terbebas dari pengangguran yang sedang marak-marak nya. Namun siapa sangka jika gaji UMR mereka tidak utuh?. Ya, gaji mereka memang cukup besar tapi tanggung jawab nya pun besar. Setiap bulannya pasti ada saja barang yang hilang, namun perusahaan tidak mau tau. Sehingga ini menjadi beban untuk karyawan.

Sudah menjadi hal yang biasa bahwa bekerja di perusahaan retail harus mengorbankan sebagian uang. Para karyawan mau tidak mau harus membayar NSB.

Lalu, Apa itu pembebanan Nota Selisih Barang (NSB) ?

Pembebanan NSB adalah suatu atau sejumlah hal yang harus digantikan atau dibayarkan akibat dari selisih jumlah barang antara On Hand (stok barang di komputer) dengan Stok fisik.

Perusahaan-perusahaan retail seperti Minimarket dan supermarket selalu melakukan stok opname ( atau perhitungan stok ) dengan waktu tertentu. Hasil dari perhitungan inilah yang menentukan karyawan wajib membayar berapa kerugian akibat selisihnya..

Pembebanan NSB di perusahaan retail sering membludak karena banyak faktor. Namun perusahaan tidak akan membayarnya melainkan karyawan nya lah yang membayar.

Dengan kata lain, karyawan yang mengetahui bagaimana pekerjaan nya, cara bekerjanya, dan masih banyak lagi sehingga harusnya memang menjadi tanggung jawab karyawan untuk menjaganya agar tidak terjadi selisih.

Namun nyatanya, banyak sekali yang membayar dengan nominal uang yang besar, dan akhirnya membuat karyawan nya tidak sanggup sehingga ada saja yang resign. Dan karena 

Kemudian, apa saja faktor yang membuat pembebanan NSB semakin meningkat?

1. Kurang teliti dalam melakukan stok opname, misalnya barang tersebut ada di rak dan di gudang, namun yang terhitung hanya di rak tanpa mencarinya lagi di gudang.

2. Penaruhan barang yang sembarangan, ini akan mengakibatkan penghitung hanya menghitung barang yang di gudang dan di rak sebab tidak sadar masih ada lagi yang belum terhitung.

3. Kecurangan seseorang, bisa jadi penghitung merupakan orang yang culas kemudian ia memanipulasi data perhitungan nya sehingga karyawan membayarnya dengan dibagi rata tanpa mengetahui bahwa ada kekeliruan.

4. Pencurian. Pencurian kerap kali terjadi oleh pihak luar dengan cara menyamar menjadi seorang customer namun mengantongi dan membawa pulang barang yang cukup mahal, seperti kosmetik, parfum, dan masih banyak lagi.

Dimasa pandemi seperti ini, banyak terjadi kasus pencurian sebab banyak pengangguran, dan mengakibatkan orang orang menghalalkan segala cara untuk bertahan hidup. Namun ini hal yang salah.

Bulan Ramadhan kemarin misalnya, seharusnya masyarakat bersuka cita berlomba-lomba mencari pahala. Tetapi, justru berlomba-lomba untuk mencuri. Kasus pencurian di toko-toko retail melonjak naik di bulan Ramadhan. Sangat sulit membedakan mana customer jujur dan mana pencuri.

Karyawan yang mengawasi keadaan toko selalu saja was-was dengan pencurian. Terlebih jika minimarket itu di tepi jalan besar.

Akibatnya karyawan perusahaan retail itu lah yang mengganti rugi suka atau pun tidak suka.

Namun tidak hanya karena pandemi Covid 19 ini saja yang menyebabkan karyawan membayar NSB begitu besar. Yakni kecurangan oknum yang di luar garis wajar.

Contoh kasusnya seperti salah satu minimarket di daerah Pondok Kacang. 

Disetiap bulannya selalu saja terdapat selisih yang cukup besar, sehingga karyawan harus membayar dengan nominal yang cukup besar pula.

Terdapat ke anehkan data hasil stok opname nya. Kemudian diadakanlah sidak di minimarket tersebut. Dan hasilnya terdapat selisih barang yang membludak dan jika dirupiahkan ± Rp.50.000.000,-

Jika sudah seperti ini siapakah yang salah? Tentu saja oknum.

Ternyata setelah di selidiki lebih lanjut sang kepala toko lah yang culas. Memanipulasi data dan menjadikannya keuntungan pribadi. Ia sudah melakukan selama ia menjadi kepala toko. 

Tapi perusahaan tidak memecatnya begitu saja. Sebab ia adalah karyawan yang sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini. Jika perusahaan memecatnya itu akan mengeluarkan pesangon yang cukup besar. Terkecuali ia lah yang mengajukan surat resign dengan sendirinya.

Yang dilakukan perusahaan ialah membuat ia membayar ganti rugi dengan dibantu 10% dari perusahaan dan dapat di cicil. Tidak hanya itu ia dipindahkan di minimarket yang sangat jauh dari domisili nya. Hal ini diharapkan agar pelaku merasakan efek jera.

Maka dari itu, haruslah karyawan lebih teliti dan tegas serta harus berintegritas tinggi. Tak hanya itu karyawan perusahaan retail ini juga harus mampu untuk menjaga, mengawasi serta mengontrol seluruh barang yang ada di tempat kerja nya. Pengawasan dan pengawasan. Mau atau tidak mau, resiko tetap resiko.

Terimakasih, jika ada kata yang salah saya mohon maaf..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun