Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kayong Utara yang Dulu dan Sekarang, Bersolek untuk Sail Karimata 2016

5 Oktober 2016   15:40 Diperbarui: 5 Oktober 2016   16:25 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FotoTugu Durian Sukadana, KKU tahun 2013. Foto dok. Ranti Naruri

Berbagai upaya dilakukan oleh Kabupaten Kayong Utara untuk bersolek (berbenah). Setidaknya itulah yang dilakukan oleh berbagai pihak, lebih khusus pemerintah daerah dalam mempersiapkan perhetan Sail Karimata akan dilangsungkan pada 12-15 Oktober 2016 mendatang.

Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalbar, bersolek. Sukadana sebagai ibu kota dari Kabupaten tersebut terlihat baru. Dengan kata lain, KKU kini tidak seperti dulu, pembangunan menjadi pembeda panorama yang kini terlihat.   

Jalan menuju Pantai yang sudah disolek. Foto dok. Rizal Alqadrie
Jalan menuju Pantai yang sudah disolek. Foto dok. Rizal Alqadrie
Kini pun tampak, Kabupaten Kayong Utara yang dulu dan sekarang. Beberapa pembangunan di beberapa titik strategis tersebut, seperti ruas jalan diperlebar sedang dalam proses pengerjaan terus dikebut. Ruas jalan Baru  dari Simpang Saut menuju Setegar pun telah di bangun. Jalan tersebut tidak lain adalah penghubung kota. Taman di dekat Pantai Pulau Datok terlihat semakin tertata dan terlihat indah. Ada juga pembangunan baru bernama Masjid Agung Oesman Al Khair yang terlihat berdiri tegak, gagah nan indah ditepian pantai. Tugu durian yang menjadi icon pun terlihat telah dipugar dan terlihat berbalut warna baru.

Masjid Agung Oesman Al-Khair. Foto dok. Muhammad Fauzi, Tribun Pontianak
Masjid Agung Oesman Al-Khair. Foto dok. Muhammad Fauzi, Tribun Pontianak
Ruas jalan baru dari Simpang Saut menuju Setegar, Sukadana KKU. Foto dok. FB Nardhy Caem
Ruas jalan baru dari Simpang Saut menuju Setegar, Sukadana KKU. Foto dok. FB Nardhy Caem
Perhelatan Sail Karimata 2016 yang akan dilaksanakan pada tanggal 12-15 Oktober mendatang setidaknya menjadi salah satu tanda bahwa Kabupaten ini kian matang untuk berbenah (bersolek). Kesiapan dari Pemerintah dan berbagai eleman masyarakat setidaknya menjadi bukti kepercayaan dari Pemerintah pusat kepada Kabupaten Kayong Utara untuk mempercayakan menggelar perhelatan (acara) besar tersebut. Sail Karimata yang tidak lain adalah untuk menggali potensi dan memajukan wisata yang ada di Kabupaten Kayong Utara.

Taman dan Tugu Durian yang baru. Foto dok. Tomi Febrianto, KKU
Taman dan Tugu Durian yang baru. Foto dok. Tomi Febrianto, KKU
Adapun beberapa pilihan destinasi wisata yang ada dan bisa dikunjungi di Kabupaten Kayong Utara antara lain adalah Pantai Pulau Datok, Pantai Pasir Mayang, tempat pemandian di Air Pauh (Aik Paoh), Selain itu ada Kampung Bali di Desa Sedahan Jaya yang masih kental dengan budaya Balinya, ada juga terdapat beberapa Pura di tempat ini. Selain itu ada juga Batu Cap, batu dengan gambar cap tangan. Sedangkan wisata Alam, pendidikan seperti di kawasan hutan penyangga Gunung Palung yaitu di Lubuk Baji, Desa Sedahan Jaya. Selain itu, ada Bukit Peramas, letaknya di Desa Pangkalan Buton dan Desa Pampang Harapan. Sedangkan wisata laut seperti di Pulau Maya Karimata.

Pantai Pulau Datok yang dulu. Foto dok. FB Kayong Utara Bertuah
Pantai Pulau Datok yang dulu. Foto dok. FB Kayong Utara Bertuah
Dulu, Kabupaten Kayong Utara yang dikenal dengan sebutan Nieuw Broesseol (Sukadana Baru) oleh orang Belanda ketika jaman kerajaan dan penjajahan Belanda pada tahun 1827, kala itu (literatur, Saparuddin dalam tulisannya Sejarah Kayong).

Wilayah Sukadana (KKU), dulunya juga masih menyatu dengan Kabupaten Ketapang. Pada tahun 2007, Kayong Utara resmi menjadi daerah pemekaran dari Kabupaten Ketapang menjadi kabupaten baru. Beberapa tahun semejak menjadi kabupaten baru, Kabupaten Kayong Utara hingga kini kian tumbuh dan berkembang.

Jika musim buah tiba, tempat ini dikenal penghasil buah durian. Lempok durian pun menjadi salah satu oleh-oleh yang bisa didapatkan di tempat ini.

Ragam suku telah berbaur menjadi satu dengan semangat keberagaman yang ada dengan ditandai dengan masih berjalannya ritual-ritual adat budaya berdasarkan suku-suku yang ada di tempat tersebut. Seperti misalnya masih menggelar acara Robo-robo menjelang hari raya besar agama Islam, biasanya masyarakat Melayu seperti di Desa Sedahan Jaya dan Desa Begasing. Ritual robo-robo (memanjatkan doa-doa untuk keselamatan agar terhindar dari marabahaya). Beberapa masyarakat dalam acara robo dikenal dengan membuat ketupat colet (ketupat dan rendang ayam, kabing dan sapi yang dipotong kecil-kecil), biasanya juga ditambah abon kelapa. Selain itu, masih ada banyak tradisi budaya lokal masyarakat seperti Tolak Bala yang ada terdapat pada masyarakat Melayu dan Dayak dan masih banyak tradisi adat dan budaya yang ada di Kayong Utara.

Apabila tahun baru China tiba, hampir pasti tradisi masyarakat Tionghoa yang ada di Tanah Kayong (sebutan untuk masyarakat Kayong Utara dan Ktapang) membuat kue keranjang. Dengan demikian, sudah pasti juga ada tradisi Barongsai dan atraksi Tatung saat Cap Go Meh (Imlek). Tradisi menganyam tikar pandan yang ada di masyarakat masih terjaga hingga kini.

Saat ini Kayong Utara semakin bersolek, semoga saja hingga nanti Kabupaten kedua termuda di Kalimantan Barat ini bisa semakin maju dan berkembang dan sukses menggelar Sail Karimata 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun