Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Panen Buah Raya di Kampung, Tanda Kearifan Lokal Masih Terjaga

10 Januari 2019   13:20 Diperbarui: 10 Januari 2019   17:32 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asyiknya bisa panen durian di kebun durian teman. Foto dok. Simon Tampubolon

Kembali lagi ke pembahasan panen buah atau pun juga musim buah raya, buah durian, buah langsat, buah manggis dan buah cempedak, dan buah mentawak dan buah satar, ini yang primadona selama musim buah berlangsung. Dengan kata lain, buah-buah ini yang menjadi sasaran utama para penikmat buah, karena jarang sekali buah-buah ini dinikmati setiap harinya.

Jika buah durian, itu sangat istimewa sekali. Lundik durian (daging buah durian) selain bisa dinikmati, tetapi juga daring durian bisa diolah menjadi lempok (durian yang diolah/digoreng) dan ada juga yang dibuat sebagai dodol (digoreng dicampur tepung dan gula). 

Nah, ada lagi yang membuat buah durian sangat diminati, ya karena lundik durian tempoyak bisa diolah menjadi tempoyak (daging durian yang dipermentasikan, setelah sebelumnya lundik durian digarami).

Saat Ibuku dan sepupu mengolah durian menjadi tempoyak. Foto dok. Petrus Kanisius
Saat Ibuku dan sepupu mengolah durian menjadi tempoyak. Foto dok. Petrus Kanisius
Sedangkan buah lainnya adalah mentawak (Artocarpus anisophyllus) wah rasanya sangat enak, jika sudah matang apa lagi, karena buah mentawak bisa dikukus, bijinya bisa dimasak dan dicampur tempoyak dan daging, setelah sebelumnya biji-biji mentawa dari sisa dibersihkan dan direndam dan biji-bijinya dipecah-pecahkan. 

Wah bila dimasak, rasanya maknyus... demikian juga tempoyak sangat enak apabila dicampur dengan ikan baong atau ikan tapah. Hal yang sama tempoyak sangat enak jika dimasak dicampur dengan daging segar. Bolahlah kirannya untuk dicoba, jika ada yang terbiasa makan tempoyak. 

Keistimewaan dari musim buah durian, jika buahnya bisa dijual tetapi tak laku hingga harga jualnya murah karena banjir buah, para perajin tempoyak berlomba-lomba membelinya dengan harga murah karena mereka memanfaatkan buah durian yang tidak laku tersebut diolah menjadi tempoyak. 

Dan ternyata, setelah tempoyak jadi, banyak juga yang ingin membeli tempoyak. Satu kilogram tempoyak bisa dihargai (dijual dengan harga 40 ribu hingga 60 ribu rupiah) bahkan harga tempoyak bisa mencapai ratusan ribu jika sudah dikemas dalam ken 5 liter.

Kearifan lokal memang menjadi salah satu langkah atau cara lain bagi masyarakat kampung jika dicermati dengan pola pemahaman mereka dari dulu hingga kini, mereka sudah jauh maju dalam hal pola pikir untuk keberlanjutan serta kelestarian segala sesuatunya tanpa harus terus ketergantungan dengan orang lain. 

Adanya kampung buah, pemenuhan akan kebutuhan hidup mereka terpenuhi. Selain juga hal terpenting yang mungkin patut untuk kita contoh adalah budaya menanam dan berkebun mereka yang tidak ada matinya. Mereka selalu berpatokan adanya kampong halaman harus pula dipenuhi oleh tanaman pohon buah dan tanaman obat-obatan tradisional. 

Nah itu sekelumit ceritaku saat saya berkempatan pulang kampung kemarin. Selamat natal dan selamat tahun baru bagi rekan-rekan semua. Maaf baru sempat ucapkan dan maaf baru sempat orat oret, berhubung baru ketemu signal. hehehehe.......

Berharap kearifan lokal masyarakat seperti ini bisa terus berlanjut hingga nanti dan panen buah raya masih boleh kita rasakan hingga selamanya. Semoga juga di tahun-tahun mendatang panen buah raya masih boleh masyarakat kampung nikmati.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun