Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menengok Migrasi Burung Pemangsa Tiba di Ketapang

31 Oktober 2018   14:36 Diperbarui: 31 Oktober 2018   16:29 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi aktivitas tahunan, burung-burung dari belahan bumi utara bermigrasi ke selatan pada tiap musim dingin di tempat asalnya mencari iklim yang lebih hangat dan ketersediaan pakan yang melimpah.

Misalnya, seperti burung-burung dari Asia Bagian Utara, Siberia dan Alaska. Tidak terkecuali di Ketapang menjadi tempat persinggahan (jalur) dari burung-burung migrasi salah satunya burung pemangsa (raptor).

Seperti di Ketapang, Kalimantan Barat, burung-burung pantai biasanya datang lebih awal antara akhir bulan Juli, Agustus dan puncaknya pada bulan September.

Sebelum kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju Australia dan Selandia Baru. Sebagian ada yang tetap tinggal menghabiskan musim dingin (wintering) sampai bulan april dan mereka kembali ke tempat asal untuk berkembang biak (breeding).

Pada Akhir Oktober, menyusul burung-burung pemangsa (Raptor) tiba di Ketapang. Burung-burung pemangsa itu diantaranya seperti Elang tiram (Pandion haliaetus), Sikep-madu asia (Pernis ptilorhynchus), Elang-alap nipon (Accipiter gularis), dan biasa yang lebih awal tiba yaitu pada pertengahan Oktober, Elang-alap kawah (Falcon perigrinus) dan menjadi pertanda akan segera memasuki musim hujan.

Jenis-jenis tersebut dari keluarga Accipitridae dan Falconidae yang kerap terlihat rutin setiap tahun.

"Seperti yang dilakukan oleh Kawan Burung Ketapang (KBK) tahun ini, pengamatan migrasi dilakukan pada hari Sabtu (27/10/2018) kemarin, terlihat jenis burung raptor yang selama ini belum pernah terlihat dalam pengamatan-pengamatan sebelumnya. Dalam pengamatan kemarin, ada terlihat burung Elang-alap cina (Accipiter soloensis) yang merupakan jenis yang umum melintasi Sumatera dan Jawa. Mereka berbiak dan menetap di Asa Barat laut, cina. Bermigrasi ke Asia tenggara, Filipina, Indonesia hingga Papua. Jenis ini pertama terlihat, mungkin terlewatkan pada pengamatan di tahun-tahun sebelumnya", kata Abdurahman Al Qadrie, ketua komunitas pengamat burung Ketapang, Kawan Burung Ketapang (KBK).

Lebih lanjut, Pak Doy sapaannya sehari-hari, menerangkan; "hal ini menjadi penting, karena menambah keragaman jenis dari satwa yang ada di Ketapang, meskipun mereka hanya menghabiskan musim dingin. Karena dengan demikian mereka akan bertahan buat beberapa waktu, mengingat makanan burung ini adalah kodok, belalang dan burung-burung kecil seperti burung gereja dan bondol (pipit-sebutan setempat) yang tentu dalam populasi tertentu yang tidak terkendali, hewan kecil tersebut menjadi hama bagi pertanian.

Tentu, keberadaan burung pemangsa migrasi akan membantu mengendalikan populasi beberapa jenis hama pertanian. karena jenis-jenis burung pemangsa (raptor) yang penetap semakin kecil populasinya dan semakin jarang ditemui, misalnya saja Elang brontok (Spizautus cirrhatus) dan Elang tikus (Elanus caeruleus) yang merupakan pemangsa tikus yang sangat handal.

Selain itu juga, jenis-jenis elang merupakan satwa yang dilindungi. Tentu saja dengan pertimbangan fungsi ekologis dan semakin kecil populasinya.

"kita berharap semakin banyak orang yang menyadari arti penting dari keberadaan burung-burung tersebut bagi manusia salah satunya dengan menjaga kelestarian jenis dan habitatnya" imbuhnya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun