Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ternyata, Agroforestri memiliki Peranan Penting dalam Transformasi Lahan di Indonesia

18 April 2017   15:03 Diperbarui: 19 April 2017   18:40 1975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turun lapangan atau praktek lapangan saat pelatihan, melihat dan mengukur kedalaman gambut. Foto dok. Yayasan Palung

Penjelasan dari pemateri tentang agroforestri karet. Foto dok. Yayasan Palung
Penjelasan dari pemateri tentang agroforestri karet. Foto dok. Yayasan Palung
Setiap kegiatan pelatihan di tiga tempat yang diperuntukan untuk 5 desa tersebut pemateri mengajak untuk menyusun rencana tindak lanjut dan berharap ada tindakan nyata dari RTL dari masing-masing Desa yang berkeinginan menanam ragam tanaman di tempat mereka atau juga dilahan desa/hutan desa atau dilahan pekarangan mereka. Adapun dari rencana tindak lanjut, peserta yang terdiri dari petani karet, kelapa, nenas dan tanaman buah-buahan berkeinginan untuk menanam dengan ragam tanaman dan akan menyulam/mencampur tanamanan yang sama-sama mendukung dilahan yang mayoritas lahan gambut.  Sebelum rencana pengadaan bibit, setiap desa hrus juga membuat sket lokasi dan luasan lahan yang akan ditanam dan membuat tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dalam rencana pengadaan bibit dan pembibitan, peserta berharap pengadaan bibit berasal dari mereka ataupun juga menginginkan bantuan bibit dari para pihak, dinas terkait dan dari Yayasan Palung.

Harapan petani karet. Foto dok. Yayasan Palung
Harapan petani karet. Foto dok. Yayasan Palung
 “Berharap dengan adanya pelatihan ini ada tindakan nyata yang benar-benar terwujud salah satunya para petani dapat terus menanam dan menjadi sumber penghasilan masyarakat secara berkelanjutan, serta dapat merestorasi lahan  dan dapat mengurangi ancaman kebakaran”, demikian dikatakan F. Wendi Tamariska selaku koordinator kegiatan dari Yayasan Palung, saat menutup rangkaian kegiatan berbasis lahan di 5 desa di Simpang Hilir.

Peserta dari 5 desa yang ikut pelatihan saat berfoto bersama setelah kegiatan selesai. Foto dok. Yayasan Palung
Peserta dari 5 desa yang ikut pelatihan saat berfoto bersama setelah kegiatan selesai. Foto dok. Yayasan Palung
Kegiatan atau pelatihan yang berlangsung selama sepekan di tiga desa untuk 5 desa tersebut berjalan sesuai dengan harapan dan mendapat sambutan baik dari peserta dan pihak desa, kepala desa  dimana kegiatan tersebut kami lakukan. Dari setiap peserta pelatihan, masing-masing desa mengirimkan 5 utusannya dari desa ataupun dari lembaga pengelola hutan desa (LPHD) berdasarkan pekerjaan mereka  sebagai petani. Setelah kegiatan selesai, peserta diajak untuk berfoto bersama.

Petrus Kanisius- Yayasan Palung 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun