Mohon tunggu...
Budy Utama
Budy Utama Mohon Tunggu...

berjuang mewujudkan impian...dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuhan, Izinkan Kami Punya Sekolah Terbaik di Negeri Indonesia Ini!!

14 Desember 2009   11:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:56 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Membangun Pendidikan Indonesia

“Creativity is a matter of talent – there is nothing you can do about it except get creative people”

(de Bono, 1996)

Kenapa Pendidikan Indonesia masih berjalan di tempat, belum menghasilkan terobosan2 yang dahsyat bagi perkembangan bangsa Indonesia?

Seorang filosof besar Socrates pernah mengatakan bahwa dia mengidam-idamkan seorang pemimpin yang juga adalah filosof. Filosof adalah pendidik, hidupnya didedikasikan untuk pendidikan dan pengetahuan. Ini berarti bahwa dia percaya bahwa kepemimpinan yang berhasil adalah kepemimpinan yang memulai niat dengan memikirkan nasib pendidikan suatu negara (Zainurahman).

Namun Pendidikan yang seperti apa yang akan mengantarkan bangsa Indonesia ini kepada bangsa yang mampu tampil di kancah pergaulan antar negara di dunia, karena saat ini daya kompetisi sangat tinggi. Bukan salah konsep yang mereka tawarkan tetapi karena kita masih belum siap memberikan yang terbaik buat warga negara supaya mampu menjadi warga yang berkualitas tinggi dalam kehidupan. Karena dalam kitab manapun kita senantiasa diajarkan untuk menjadi makhluk terbaik yang mampu memberikan manfaat bagi seluruh manusia.

ketentuan UUD 1945 Pasal 31 ayat (4) dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa anggaran pendidikan sebesar 20 persen. Formulasi anggaran pendidikan 20% kemudian dirumuskan oleh Pemerintah dan DPR dalam UU 20/2003 tentang Sisdiknas, bahwa gaji pendidik dan biaya kedinasan tidak termasuk dalam anggaran 20%,

Patokan 20 % ini adalah karena lingkungan pendidikan dibuat terpisah dengan lingkungan kerja. Padahal dalam lingkungan pendidikan disana terdapat infrastruktur yang saling menunjang, dari mulai tenaga pendidik, peserta didik, pengelolaan area penunjang pendidikan, sampai program pasca kelulusan alumni seharusnya menjadi rancangan terpadu yang saling bersinergi, bukan pada sistem pendidikan saja tetapi sampai pada bahasan penciptaaan lapangan pekerjaan di suatu area pendidikan.

Kita sebenarnya harus sudah bisa membangun kawasan pendidikan seperti layaknya kawasan Industri seperti Jababeka atau Lippo Karawaci, dan ini sudah sepantasnya dibuat di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Karena pendidikan yang dikelola dengan sungguh2 akan menghasilkan generasi2 yang hebat di masa mendatang.

Di Jepang, misalnya, usaha pemodernan dirintis sejak restorasi Meizi telah mampu menjadi katalisator perkembangan ilmu dan teknologi di Jepang. Hal ini dimungkinkan karena dengan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membangun bangsa Jepang sehingga wawasan berpikir bangsa Jepang dapat dimodernkan lewat usaha revolusi pendidikan secara besar-besaran.

Bagaimana dengan Bangsa Indonesia yang kita cintai ini? mampukah pemimpin2 kita membuat lompatan2 berarti bagi pembangunan pendidikan yang terintegrasi? karena begitu luas lahan tidur yang ada di Indonesia yang sepantasnya bisa dikelola dengan benar menjadi sebuah kekuatan bangsa Indonesia 2-3 dasa warsa ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun