By: Adi Pujakesuma
Rasa-rasanya baru kemaren sore
Kenapa yaa...
Kemarau ini begitu perih menusuk tulang
Tak hanya memaksa tanaman menjadi layu atau bahkan mendahagakan diri
Tetapi juga menggoreskan luka yang mulai mengering
Yang mana.......
Meski dengan sejuta rasa sayang coba menyirami tapi tak di peduli
cinta tak kunjung menampakan semi
hmmm..
Mimpi apa aku semalaman
Mataku membelalak menghibur kebahagiaan
Jika untuk satu kecup pun tertolak
Mungkin kah.....
Alam sedang resah tak sedang berkendak
Mungkinkah pengertian itu terkadang mengenaskan
Memang cinta sepertinya tak selamanya memihak
Tertolak.....
Selalu tertolak
Biarlah, aku sudah terbiasa akan hal itu
Sedari kecil ku sering ditempa tanpa cinta
Tanpa romantisme cinta yang bertepuk sebelah tangan
Atas ingin yang tak kesampaian
Keharmonisan terkubur
Bersama lunturnya cinta lama gugur lagi...
Makassar, 22 Oktober 2015
Â