Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melalui Purple Day, Hapus Stigma, Ayo Peduli Epilepsi

31 Maret 2024   15:32 Diperbarui: 31 Maret 2024   16:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Talk Show Purple Day di Makassar, 30 Maret 2024 (Dokumen Pribadi)

Testimoni dari Mama Gwenny dan Bu Santi, serta kisah Ns Nurhaya Nurdin, seorang Orang Dengan Epilepsi (ODE) yang berhasil menjadi Dosen Keperawatan di UNHAS dan pendiri Komunitas Epilepsi Indonesia (KEI), semakin memperkaya suasana dengan cerita perjuangan dan optimisme.

Photo bersama peserta Hari Epilepsi Sedunia di Makassar (Dokumen Pribadi)
Photo bersama peserta Hari Epilepsi Sedunia di Makassar (Dokumen Pribadi)


Puncak acara adalah talkshow dengan dua neurolog terkemuka, Dr. dr. A. Weri Sompa, M. Kes., Sp. N (K) dan dr. Imelda Farida A. Sp. N., M.Kes, yang memberikan pencerahan tentang epilepsi, gejala, penyebab, dan bagaimana cara menangani kejang epilepsi di ruang publik. 

Mereka (kedua) narasumber berbagi tips praktis dan menegaskan bahwa epilepsi bukanlah aib atau penyakit menular, melainkan kondisi yang bisa ditangani dengan tepat sehingga individu yang mengalami epilepsi dapat menjalani kehidupan normal.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, pemberian hadiah untuk pemenang quiz trivia, dan sesi foto bersama, menegaskan komitmen bersama untuk terus berjuang melawan stigma epilepsi dan mendukung mereka yang terdampak oleh kondisi ini. 

Purple Day 2024 di Makassar menjadi simbol solidaritas, pengetahuan, dan harapan untuk masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap epilepsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun