Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lepas dari Stigma "Pemakan Karbo", Bagaimana Caranya?

7 Mei 2024   12:15 Diperbarui: 7 Mei 2024   16:23 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nasi mengandung karbohidrat tinggi. (Kompas.com)

Coba cek komposisi menu sepiring nasi kita, bagaimana takaran kandungan  nutrisi karbohidrat dan proteinnya? Atau bagi Anda yang suka makan nasi dengan lauk mie instan, tahukah anda, berapa kadar karbohidratnya? Apakah sudah memenuhi takaran gizi seimbang?
Keseimbangan dalam porsi makanan dengan gizi seimbang, sangat penting. Semestinya makanan mengandung nilai gizi esensial bagi tubuh yakni vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak,kalsium, serat dan air.
Oleh karenanya, memiliki kemampuan mengidentifikasi kandungan bahan makanan menjadi faktor penting. Makanan apa saja yang mengandung protein, karbohidrat dan lain-lain.

"Belum Makan Namanya Kalau Belum Makan Nasi"
Mayoritas, kita terbiasa mengonsumsi nasi [beras], sagu dan makanan pokok lainnya, yang mengandung karbo (karbohidrat) tinggi.
Itu sebabnya "orang kita" dikenal sebagai "pengkonsumsi karbo".  Ingat mitos yang kita yakini, "Belum makan namanya kalau belum makan nasi".
Sementara sumber makanan protein seperti telur, ikan, daging, minim dikonsumsi. Kebiasaan dalam keseharian kuliner kita, memang sudah demikian.
Padahal tubuh kita, sangat  membutuhkan asupan protein di samping karbohidrat, dan unsur lainnya. Kandungan-kandungan itu, biasa kita peroleh dari bahan makanan yang kita konsumsi/ makan.
Terpenuhinya kandungan tersebut dalam porsi/ komposisi yang tepat, seimbang, akan berefek positif bagi kesehatan tubuh. Sebaliknya akan berdampak buruk, bila terlalu berlebihan atau kekurangan dikonsumsi.

Bahaya Kelebihan Karbo bagi Kesehatan
Penting mengonsumsi kandungan makanan dalam porsi seimbang. Termasuk asupan karbo.
Kondisi berlebihan mengonsumsi karbohidrat berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.  
Melansir dari situs alookter.com, (28/ 6/ 2023) kelebihan karbohirat berefek buruk bagi kesehatan tubuh.
Dampak kelebihan karbo, di antaranya bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Pasalnya tubuh akan memecah karbohidrat menjadi gula yang bisa meningkatkan kadar gula darah. Tahu kan, diabetes masuk dalam kategori penyakit "silent killer?"
Kelebihan karbo juga berpotensi menyebabkan penyakit jantung. Seiring dengan meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL). LDL adalah salah satu penyebab gangguan pada jantung.
Efek lainnya adalah, mudah mengantuk, mudah lapar, perut kembung, membuat gigi berlubang dan lain-lain.  

Pentingnya Protein Bagi Tubuh
Protein berfungsi penting bagi tubuh. Situs siloamhospitals.com (27/ 9/ 2023) mencatat ada beberapa fungsi protein. Fungsi paling utama adalah menyusun struktur jaringan dan sel dalam tubuh.
Di samping itu, protein berfungsi juga sebagai sumber energi, mempercepat reaksi kimia, mengirim sinyal ke tubuh, membentuk antibody, hemoglobin dan plasma darah,  menyimpan nutrisi serta menjaga keseimbangan asam basa dan cairan tubuh.  

Bahan Makanan Protein
Mengingat pentingnya fungsi protein itu, maka mengonsumsi protein sangat krusial. Caranya memenuhi asupan keseharian, dengan bahan makanan berprotein tinggi. Makanan berprotein bisa diperoleh dari protein hewani atau pun nabati.
Protein hewani bisa diperoleh dari telur, daging dan ikan. Sedangkan protein nabati bisa diperoleh dari kedelai (tempe, tahu, edamame), almond, chia seed, bayam, brokoli, alpukat dan lain-lain.
Tentu saja, bahan makanan di atas, maksimalisasi fungsinya dipengaruhi juga faktor pengolahan dan campuran bahan makanan lainnya.
Pengolahan, seperti digoreng, direbus atau dipanggang untuk bahan makanann protein hewani. Perhtikan juga campuran bahan makanan apa saja dalam bahan makanan protein nabati.
Bagi orang yang "gak bisa makan"  protein hewani seperti telur, ikan dan daging, karena alasan "kesan amis" atau lainnya, maka bahan makanan protein nabati bisa menjadi alternatif pilihan.
Bahan kedelai yang diolah menjadi olahan jadi makanan tempe, tahu, susu kedelai bisa menjadi penggantinya.  
Tahu dan tempe, mudah diperoleh di mana saja.  Susu kedelai juga mudah diperoleh. Nilai plusnya bisa lebih praktis menjadi asupan sehari-hari.
Susu kedelai seperti Susu Philli bisa menjadi preferensi Anda.  Kandungan kedelai di dalam setiap produknya, memiliki banyak manfaat.
Manfaat itu antara lain, membantu mengontrol gula darah, menurunkan berat badan. Bagi ibu hamil mampu memberi nutrisi yang sesuai.
Selain itu, bermanfaat juga untuk mengurangi/ mencegah kanker prostat, mencegah kanker payudara, serta melancarkan pencernaan.
Ada 2 pilihan rasa. Ada rasa manis dan tawar. Bisa disesuaikan dengan selera. Dikemas secara pasteurisasi dalam kemasan pouch 1000ml. Praktis, mudah disimpan dalam kulkas.
Untuk mendapatkan Susu Philli, cukup mudah karena tersedia banyak di marketplace. Informasi Susu Philli lebih lanjut, Anda bisa  membaca di artikel-artikel lain.
Pastinya bahan dari kedelai pilihan, sebagai bahan utama yang digunakan, merupakan jaminan Susu Philli sebagai minuman menyehatkan bernutrisi. Bukan hanya sehat, namun juga mampu menunda rasa "lapar karbo" Anda.
@rchmatpy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun