Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengerikan, Pesan Ini Terpampang di Tanah Pekuburan

14 Mei 2021   08:42 Diperbarui: 14 Mei 2021   08:46 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai cara dilakukan orang khususnya para relawan Covid-19 mengingatkan masyarakat akan bahaya penularan pandemi Covid-19. Nyawapun jadi taruhannya.

Ditengah ratusan cara mematuhi protokol kesehatan yakni 3 M (menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir), ada pesan "mengerikan" dalam tulisan spanduk, di mana pemasangan spanduk ini juga berada di lokasi yang tidak lazim pula.

Pekuburan Sudiang nampak kumuh (dokpri/subhan)
Pekuburan Sudiang nampak kumuh (dokpri/subhan)
Spanduk tersebut terpampang nyata diatas tanah kuburan Sudiang samping Sekolah Dasar Negeri Pai 1 dan 2 persis berdekatan dengan bangunan Puskesmas Sudiang dan beberapa bangunan rumah warga di jalan Goa Ria Raya mengarah ke Asrama Haji Sudiang Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Pekuburan Sudiang (dokpri/subhan)
Pekuburan Sudiang (dokpri/subhan)
SDN dan Puskesmas (dokpri/subhan)
SDN dan Puskesmas (dokpri/subhan)
Pesan ini terkesan mengerikan seakan mendahului takdir Allah SWT, memang benar tujuannya baik untuk mengingatkan orang agar selalu memakai masker disetiap kesempatan, khususnya keluar rumah. Tetapi letaknya di atas tanah pekuburan, hanya menjadi pesan tanpa kesan.

Tulisan  "PAKAI MASKER SEKARANG ATAU INI RAMADAN TERAKHIRMU...!" cukup mengerikan sekaligus menyita perhatian orang yang melintasi pekuburan tersebut.

Selain terikat ketat diatas kuburan Sudiang ini berada di dekat SDN Pai 1 dan 2 kemudian Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sudiang. Kondisi kuburan Sudiang sendiri terkesan kumuh, kotor, ditumbuhi rerumputan liar, bercampur sampah masyarakat sekitar kuburan, soalnya pekuburannya berada di tengah hiruk pikuk warga Sudiang dan sekitarnya.

Pekuburan Sudiang (dokpri/subhan)
Pekuburan Sudiang (dokpri/subhan)
Pekuburan Sudiang (dokpri/subhan)
Pekuburan Sudiang (dokpri/subhan)
Sepertinya kuburan ini sengaja dibiarkan terbengkalai oleh warga sekitar tanah masa depan itu, pasalnya Pemerintah Kota Makassar memiliki tanah pekuburan yang cukup luas diberi nama Tempat Pekuburan Islam Laikang, areanya tidak jauh dari Asrama Haji Sudiang.

Cara ini memang praktis agar orang-orang yang melintasi jalan terasbut mematuhi protokol kesehatan covid-19 yakni mengenakan masker, pertanyaannya apakah semua orang membaca atau mematuhi pesan tersebut, atau malah mengabaikan pesan menyeramkan itu.

Selain pesan memakai masker, tertera simbol Makassar Recover tahun 2021. Kemudian tertera lambang Pemerintah Kota Makassar, berjargon "SMART EMERGENCY PROTOCOL AGAINTS COVID-19 & SERVICES" Cara baru selamatkan rakyat dari pandemi covid-19 di Kota Makassar. Tak ketinggalan pesan singkat 'Peduliki, Salamakki!'.

Pekuburan (dokpri/subhan)
Pekuburan (dokpri/subhan)
Jalan Goa Ria Raya Sudiang (dokpri/subhan)
Jalan Goa Ria Raya Sudiang (dokpri/subhan)
Demikian pesan moral yan digawangi Walikota Makassar terpilih Danny Pomanto dan wakilnya ibu Fatma. Meskipun sudah terpasang spanduk untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, tidak menutup kemungkinan masih saja terjadi pengabaian-pengabaian pandemi covid-19, toh demikian jumlahnya hitungan jari kok.

Tetap jaga diri dan keluarga dengan mematuhi protokol kesehatan dan semoga kita dilindungi dari wabah Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun