Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Abai Keutuhan Lapisan Ozone, Kepedulian Kita Dipertanyakan?

16 September 2017   16:08 Diperbarui: 16 September 2017   20:28 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abai Keutuhan Ozone, Kepedulian Dipertanyakan? (sumber gambar: majalahrtu.co.id)

Tanggal 16 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ozon Internasional atau International Ozone Day. Dari jutaan penduduk Indonesia yang bersemayam di bumi ini hanya segelintir saja menyadari dari keberadaan ozon. Hari ozon sedunia, saat sekarang hanya retorika bukan untuk berbuat.

Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker.

Mengapa perlu di peringati hari ozon, tanggal 16 September 1987 sebagai penandatanganan Protokol Montreal. Bukankah maksud dari penetapan peringatan itu untuk selalu mengingatkan kepedulian masyarakat internasional tentang lapisan pelindungi bumi tersebut. Akan tetapi sebagai kalifah penghuni bumi, wajib hukumnya melakukan tindakan penyelamatan ozon dari kebocoran.

Peralatan-peralatan elektronik seperti AC, kulkas, transportasi, hair spray hanya segelintir saja yang ramah ozon, padahal maksud dari penetapan peringatan itu untuk selalu mengingatkan kepedulian masyarakat terhadap perubahan lingkungan begitu ekstrem lebih dikenal perubahan iklim.

Tanpa disadari, hampir kebanyakan kita adalah orang-orang bebal yang tidak taat pada sebuah aturan dan slogan yang menghiasi keseharian kita. Ancaman perbuatan merusak ozon menjadi bengis seiring melejitnya Industri dan teknologi tidak ramah lingkungan berorientasi keuntungan belaka.

Agaknya, kesadaran untuk melakukan pembiaran terhadap hal-hal buruk dan berbau pelanggaran justru lebih mudah dilakukan. Daripada, melakukan nilai-nilai tertentu yang sebetulnya dapat berdampak positif bagi orang banyak.  Abai terhadap keutuhan ozon tanpa mempedulikan kesehatan lingkungan. Merokok tidak hanya menyebabkan kanker dan bronkhities saja, tetapi perlahan namun pasti akan melubangi lapisan ozone. Ya bulan September inilah kita rasakan brsama cuaca begitu berbeda. Daerah lain kemarau, daerah sini hujan, kota sana tertimpa bencana angin topan, kota sini kebanjiran. Pesan lain mengatakan bahwa kondisi ozone sudah sangat meresahkan, tetap saja orang tua membakar sampah bahkan membakar hutan.

Situasi yang semakin memprihatinkan ini masih banyak pekerjaan rumah termasuk saya sendiri adalah bagaimana mengubah mindset khalifah dimuka bumi untuk memulai taat dan sensitif terhadap keselamatan ozone, sebab bumi tanpa dilapisi ozone bagiakan kerak telor.  

Jika kita serius melakukan penyelamatan bumi maka pemikiran dan energi harus lebih diprioritaskan kepada upaya pencegahan bukan kepura-puraan. Sesungguhnya menjaga lingkungan dari kerusakan adalah bagian dari agama, seperti firman Allah SWT Q.S.  Al-Araf: 56.

Indonesia sendiri saat ini mengalami krisis air, satu dari sepuluh penduduk dunia tidak memilki akses air bersih. Etnis Rohingya merasakan betapa susahnya merasakan nikmatnya air bersih, bahkan kesehatan mereka khususnya anak-anak mulai mengkhawatirkan, lantaran aksi kekejaman manusia Pemerintahan Myanmar.

Dunia juga mengalami krisis energi akibat ozone yang mulai bocor. Dan sekarang setelah kita tahu dampak dari bahan-bahan perusak lapisan ozon kita kembali memulai dari keluarga bijak membeli produk ramah ozon.

Kurangi melobangi lapisan ozon, sudah saatnya menambalnya kembali agar kehidupan kita semakin sehat. Jangan lupa anak-anak diseluruh dunia dapat membuat perubahan, sebab apapun yang kita lakukan untuk melindungi lingkungan menjadi bermanfaat, mulailah dari keluarga atau berbasis keluarga. Intinya bukan hanya tanggal yang diperhatikan, itupun masih banyak yang acuh.

Makassar, 16 September 2017

 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun