Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

JNE, Melampaui Gugus Gagas Layanan

28 Januari 2022   12:24 Diperbarui: 28 Januari 2022   12:27 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JNE janji akan kebahagiaan dengan layanan tanpa batas dan tanpa sekat/foto dimodifikasi dari jne.com

Sepanjang dua tahun pertiwi ini terjerambab dalam gelombang tak tentu pandemi covid-19 dengan aneka variannya. Selama itu, kenyataan hidup dan mimpinya lepas dari jangkar kepastian. Terasa tiupan tak pasti. Jelasnya, arus pendemi ini secara nyata menghanyutkan proyek ekonomi masyarakat, keluarga maupun perorangan.

Bila menoleh jauh dibagian timur Indonesia, kita akan menjumpai kelurga-keluarga yang kalah ditengah badai ini. Mereka kalah bukan karena tidak beruntung. Mereka tersisih bukan karena tak pandai berkompetisi. Juga mereka tercap tak makmur bukan karena malas. Yang pasti keterpinggiran dari zona kemakmuran karena ketaktersediaan barang-barang penujang suatu usaha.

Untuk membangun usaha diperlukan suatu loncatan metode yang ditunjang dengan fasilitas yang dimumpuni. Kemacetan dalam distribusi memberi hambatan pada progresivitas laju ekonomi. Kemacetan inilah yang saya temukan sepanjang mendiami kampung pengungsi Nangahure, Maumere NTT.

Dari pengalaman, saya pernah mencari termometer kaya dan termometer digital untuk dipasang pada box penetas telur. Namun pencarian itu sia-sia. Waktu, tenaga, rupiah (bensin) terbuang percuma. Karena saya tidak menemukan alat-alat itu hampir semua toko di Kota maumere.

Dalam hati, barang-barang receh begini koh tidak dijual padahal sebagian besar masyarakat yang mendiami tanah ini menggeluti profesi ini. Saya mengalami kebingungan hebat. Karena jika hal ini saja tidak ada bagimana dengan nasib profesi yang lain seperti petani, nelayan dsb. Pantaslah, tak maju karena masih menggunakan gaya lokal yang menguras banyak waktu dan tenaga.

Dan saya pun beralih menjelajahi toko online dan menemukan barang-barang dibutuhkan. Saya memesan semua barang untuk pembuatan sebuah incubator penetesan. Dan tanpa ragu saya memilih JNE sebagai media pengiriman barang-barang itu.

Pilihan terhadap JNE bukan hanya sekarang tetapi sejak dulu. Saya telah mempercayai jasa layanan ini. Bahkan telah menjadi patner kerja karena telah menjaga konsistensi pelayanan yang cepat, tepat dan aman. Hal ini terlihat bahwa barang-barang itu tiba lebih cepat dari estimasi waktu yang ditentukan. Sistem COD pun terlaksana secara alot dengan Kurir JNE.

Final Incubator penetasan yang alat-alatnya dikirim via JNE/dokpri
Final Incubator penetasan yang alat-alatnya dikirim via JNE/dokpri

Dari pengalaman kegusaran mencari barang sampai pada puncak kepuasan akan pelayanan JNE, dapat disimpulkan tiga pokok gagasan yang menggaris-bawahi eksistensi JNE dalam menjembatani bukan saja soal kebutuhan tetapi soal kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun