Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kunci Menang Jokowi Ada di Ahok?

14 Agustus 2018   13:48 Diperbarui: 14 Agustus 2018   13:51 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendukung Ahok bisa beralih dari Jokowi karena menggandeng Ma'ruf Amin. (Foto: VOA)

Meski demikian, langkah tersebut bukannya tanpa risiko. Jokowi boleh jadi akan membungkam suara sumbang promotor isu identitas dan mengamankan suara pemilih dari demografi pemilih Islam. Akan tetapi, ia bisa kehilangan suara kelompok pluralis yang selama ini berada di belakangnya. Secara spesifik, Jokowi bisa kehilangan suara dari pendukung Ahok.

Ancaman ini bisa saja jadi kenyataan. Sejumlah pendukung Ahok diwartakan tidak bisa menahan rasa kecewa dengan pilihan Jokowi menggandeng Ma'ruf. Memang, ada yang mengaku tak akan berpaling dari Jokowi. Akan tetapi, ancaman suara pendukung Ahok yang berpindah pilihan tetap ada.

Beberapa pendukung Ahok diyakini tengah mempertimbangkan opsi untuk abstain atau golput pada gelaran Pilpres 2019. Tidak hanya itu, dikabarkan pula ada beberapa relawan Ahok yang memikirkan untuk justru mendukung kompetitor Jokowi, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Jika merujuk kepada survei, persentase pemilih Ahok yang juga pemilih Jokowi tergolong cukup besar. Berdasarkan survei Lembaga Survei dan Politik Indonesia, 53,4 persen pendukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI Jakarta adalah pemilih Jokowi di Pilpres 2014. Angka itu baru menggambarkan Jakarta saja dan tergolong menyeramkan jika seluruhnya golput atau lari ke Prabowo-Sandiaga.

Memegang Ahok Sebagai Kunci

Belakangan, beredar surat yang menyatakan kesetiaan Ahok untuk Jokowi agar bisa menjalankan periode keduanya sebagai presiden. Secara spesifik, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan bahwa Ahok tidak marah terhadap pilihan Jokowi dan bahkan siap ikut kampanye saat ia menghirup udara bebas nanti.

Hingga saat ini, keluarga Ahok belum membenarkan atau juga membantah dukungan Ahok kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf tersebut. Pihak keluarga menyebut gelaran pilpres masih cukup lama sehingga belum banyak komentar bisa terlontar.

pinterpolitik.com
pinterpolitik.com

Mengamankan suara pendukung Ahok boleh jadi dapat menjadisalah satu kunci pembeda agar peluang Jokowi kembali ke RI-1 tetap terjaga. Oleh karena itu, mengamankan Ahok untuk tetap berada di kubu Jokowi adalah hal yang krusial. Sejauh ini, jika klaim Luhut benar, Jokowi tampak sudah bisa memegang dukungan dari mantan koleganya tersebut.

Menjaga endorsement atau dukungan dari tokoh opinion leader adalah hal yang penting . Hal ini diungkapkan misalnya oleh Natalie T. Wood dan Kenneth C. Herbst. Menurut mereka, opinion leadermemiliki potensi untuk membentuk opini. Hal ini karena ada beberapa orang yang mengambil saran anjuran dari orang tertentu untuk memilih alih-alih mencari informasi sendiri.

Ahok, dalam konteks ini adalah seorang opinion leader. Secara spesifik, ia adalah seorang pemimpin kharismatik sebagaimana diungkapkan oleh Hatherell dan Welsh di atas, sehingga memiliki banyak pengikut. Oleh karena itu, mendapatkan dukungan dari Ahok adalah hal yang berharga bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun