Mohon tunggu...
Zefanya Pilar Tiarso
Zefanya Pilar Tiarso Mohon Tunggu... Lainnya - .

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beradaptasi dalam Keagamaan

24 Maret 2021   16:08 Diperbarui: 24 Maret 2021   16:16 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: nasional.republika.co.id

Beribadah merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan. Indonesia sebagai negara yang memiliki enam macam agama tentunya memiliki keunikan sendiri dalam menyatukan berbagai perbedaan tersebut.

Tentunya, seiring perkembangan zaman, agama, tempat ibadah, cara ibadah, dan bagaimana orang-orang berinteraksi dalam peribadatan tersebut juga mengalami perubahan. Hal inilah yang disebut dengan perubahan sosial.

Menurut Kingsley Davis (dalam Goa:2017), perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, maka agama sudah mengalami perubahan dalam struktur masyarakat.

Contoh yang paling dekat dari perubahan dalam struktur masyarakat itu adalah sekarang sangat sering kita menjumpai remaja Masjid, remaja Gereja, ataupun komunitas dari agama lain bersatu dengan masyarakat untuk melakukan berbagai pekerjaan seperti gotong royong, donor darah, sumbangan untuk korban bencana, dan lain-lain.

Selain mengalami perubahan dalam struktur masyarakat, agama juga mengalami perubahan dalam fungsi di masyarakat. Sama seperti penjelasan sebelumnya, bahwa komunitas-komunitas di dalam suatu agama yang dulunya hanya berbaur dengan sesamanya, saat ini mengalami perubahan dan perkembangan sehingga saling menolong satu sama lain.

Menurut Mac Iver (dalam Goa:2017), perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam interaksi sosial atau perubahan terhadap hubungan sosial.

Di masa pandemi seperti sekarang ini, tentunya semua agama mengalami perubahan sosial seperti yang dimaksud Mac Iver. Ibadah yang biasanya dilakukan secara luring, sehingga mengharuskan penganutnya untuk pergi ke tempat ibadah, terpaksa harus dilakukan secara daring atau di rumah saja.

Perubahan sosial ini tidak hanya dirasakan oleh tempat ibadah kecil saja, namun juga tempat ibadah yang besar, seperti Gereja Katedral di Jakarta. Dilansir dari Medcom.id (Cindy, 2020), Gereja Katedral Jakarta merayakan ibadah Natal 2020 secara daring.

Meskipun begitu, tetap ada 20 persen yang bisa merayakan Natal secara langsung di Gereja Katedral Jakarta, tentunya 20 persen orang ini sudah melalui berbagai protokol kesehatan dan juga wajib memakai masker. 

Tidak hanya ibadah saja, namun Gereja Katedral Jakarta juga menghadirkan virtual tour sehingga jemaat tidak bosan dan dapat merasakan langsung suasana Natal seperti tahun-tahun sebelumnya.

Selain perayaan Natal yang dilakukan secara daring, perubahan sosial akibat pandemi ini juga memaksa masyarakat yang beragama Islam untuk tidak bisa beribadah seperti biasa.

Kegiatan seperti mengaji dan berdzikir pun terpaksa tidak bisa dilakukan secara langsung. Dilansir dari Kompas.tv, Kurniah, salah satu guru mengaji di kota Palu, Sulawesi Tengah memilih untuk mengajar muridnya secara daring.

Perayaan ibadah Natal dan belajar mengaji secara daring ini tentunya menjadi contoh bahwa komunitas keagamaan juga mengalami perubahan sosial, khususnya di masa pandemi karena harus menyesuaikan keadaan yang ada. 

Perubahan sosial lainnya yang dirasakan oleh komunitas keagamaan adalah perubahan bahwa dulu, tempat ibadah hanya digunakan untuk beribadah saja, namun sekarang, tempat ibadah bisa juga digunakan untuk resepsi pernikahan seperti yang dilakukan kebanyakan Gereja, bisa juga untuk kawasan wisata seperti Sam Po Kong di Semarang, Jawa Tengah, ada juga komplek Puja Mandala di Denpasar, Bali yang memiliki lima rumah ibadah saling berjejer, dan banyak kegiatan lain yang tentunya tidak menghilangkan fungsi utama dari tempat ibadah tersebut.

Komplek Puja Mandala, Bali
Komplek Puja Mandala, Bali

Berbagai perubahan sosial yang dilakukan ini tentunya bertujuan agar kegiatan ibadah tetap efektif. Perubahan sosial yang terjadi dalam komunitas keagamaan juga memberikan dampak positif, karena dengan keterlibatan komunitas keagamaan dengan masyarakat, jelas akan menumbuhkan rasa toleransi dan kekeluargaan yang semakin erat.

Sumber

Cindy. (2020).  Mayoritas Ibadat Natal di Gereja Katedral Digelar Secara Daring. Diakses pada 24 Maret 2021

Goa, Lorentinus. (2017). Perubahan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat. Jurnal Kataketik dan Pastoral, 2(2), 53-67.

Kompas TV. (2019). Mengaji Daring Solusi Ibadah di Tengah Pandemi. Diakses pada 24 Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun