Mohon tunggu...
Pieter Sanga Lewar
Pieter Sanga Lewar Mohon Tunggu... Guru - Pasfoto resmi

Jenis kelamin laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penghakiman Babel

2 Maret 2023   11:04 Diperbarui: 2 Maret 2023   11:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gembala tua anugerah Yah,

penambang paksa di tambang batu bara

tak pernah jemu menatap cakrawala

membaca hakikat  semua peristiwa

Datanglah seorang malaikat dari ketujuh malaikat

membawa ketujuh cawan murka Allah

menyapa dekat gembala tua:

"Mari ke sini!

Aku akan menunjukkan kepadamu

putusan atas pelacur besar

yang duduk di tempat yang berlimpah air,

ia yang membuat raja bumi berbuat cabul,

penghuni pun bumi mabuk anggur percabulan"

Malaikat itu melayangkan gembala tua

menjemput luasnya padang gurun

Terlihat seorang perempuan

duduk di atas seekor binatang,

binatang berwarna merah ungu,

bertuliskan nama-nama hujat,

berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh

Perempuan itu memakai kain ungu,

kain kirmizi yang penuh hiasan

emas, permata, dan mutiara

dengan memegang cawan emas

yang penuh dengan segala kekejian

yang penuh dengan kenajisan percabulan

dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia:

"Babel besar,

ibu dari wanita-wanita pelacur,

ibu dari kenajisan bumi"

Perempuan itu terlihat mabuk,

mabuk darah orang kudus,

mabuk darah saksi Yesus

Gembala tua anugerah Yah,

penambang paksa di tambang batu bara

tak pernah jemu menatap cakrawala

membaca hakikat  semua peristiwa

Malaikat itu pun menyapa tanya:

"Mengapa engkau  terlihat heran?

Aku akan mengatakan kepadamu

rahasia besar perempuan itu

dan binatang yang memikulnya,

binatang yang berkepala tujuh,

binatang yang bertanduk sepuluh

Ada pun binatang yang kaulihat itu

telah ada, tetapi tak ada

ia akan muncul dari jurang maut

ia akan menuju kebinasaan

Mereka yang diam di bumi,

yaitu mereka yang namanya

tidak tertulis dalam kitab kehidupan,

sejak dunia ini dijadikan,

akan terheran-heran melihat

binatang itu telah ada,

namun ia tak ada,

dan ia akan muncul lagi"

Gembala tua anugerah Yah,

penambang paksa di tambang batu bara

tak pernah jemu menatap cakrawala

membaca hakikat  semua peristiwa

Malaikat itu terus menuntun pikiran"

"Yang penting di sini adalah akal,

akal yang mengandung hikmat:

ketujuh kepala itu adalah ketujuh gunung

yang di atasnya perempuan itu duduk

ketujuhnya juga adalah tujuh raja

lima raja di antara sudah jatuh,

raja yang satu ada,

yang lain belum datang,

jika ia datang, hanya tinggal seketika saja

Binatang yang pernah ada,

dan sekarang tidak ada itu,

ia sendirilah menjadi raja kedelapan

yang binasa bersama satu dari ketujuh raja itu"

Gembala tua anugerah Yah,

penambang paksa di tambang batu bara

tak pernah jemu menatap cakrawala

membaca hakikat  semua peristiwa

Malaikat itu terus memperjelas penglihatan:

"Sepuluh tanduk yang kaulihat,

melambangkan sepuluh raja

yang belum memulai memerintah,

namun hanya sejam mereka berkuasa

bersama dengan binatang itu

Mereka seia sekata

memberikan kuasanya kepada binatang itu

untuk berperang melawan Anak Domba

Namun Anak Domba akan mengalahkan mereka

karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan

Raja di atas segala raja

Ia Tuan yang menang bersama mereka,

mereka yang terpanggil,

mereka yang telah dipilih,

mereka yang selalu setia"

Gembala tua anugerah Yah,

penambang paksa di tambang batu bara

tak pernah jemu menatap cakrawala

membaca hakikat  semua peristiwa

Malaikat itu berkata lagi:

"Semua air yang telah kaulihat,

di mana wanita pelacur itu duduk,

adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak

adalah kaum-kaum dan bahasa-bahasa

Sepuluh tanduk dan  binatang yang telah kaulihat,

akan membenci pelacur itu,

mereka membuatnya sunyi dan telanjang,

mereka akan memakan dagingnya

mereka akan membakarnya dengan api

karena Allah telah menerangi hati mereka

untuk melakukan kehendak-Nya dengan setia

untuk memberikan kuasa kepada binatang itu,

sampai firman Allah telah digenapi

Perempuan yang kaulihat itu

adalah kota besar yang memerintah,

memerintah atas raja-raja  di bumi"

(Sumber, Why 17:1-18)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun