Di dalam pasar kau ada
Berjibaku dengan kotornya lumpur dan bau keringat, sedari subuh kau di sanae
Menjual tenagamu sebagai kuli gendong pasar induk, memamerkan betapa kuatnya bahumu
Seolah-olah ingin berkata pada dunia kalau kaulah yang terkuat
Di simpang lampu merah kau ada
Menjajakan cangcimen pada setiap kendaraan yang berhenti, legam hitam kulitmu dibakar matahari
Bau tubuhmu menyengat, aroma khas matahari
Di dalam rumah kau ada
Tanpa menetang kodrat, tak paham akan hakmu, tunaikan kewajiban tanpa syarat
Sembunyi-sembunyi menghitung receh demi receh yang terkumpul
Berbalik ke dapur menghitung butir beras untuk esok
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!