Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar Pranowo Dicuekin, Jangan-jangan "Gimmick" PDI-P Saja?

26 Mei 2021   16:58 Diperbarui: 26 Mei 2021   17:01 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Gambar dari kompas.com/Kristian Erdianto

Saat itu Jokowi sedang jadi primadona setelah masyarakat melihat gebrakan demi gebrakannya memimpin DKI. Tapi PDI-P tidak serta merta menyodorkan namanya ke bursa capres. 

Malah muncul isu, kalau Megawati, sang Ketua Umum mendapat suara terbanyak di internal partai untuk maju sebagai capres. Ini kan sangat menggemaskan, pemirsa. 

Saya sampai bertanya-tanya dalam hati saat itu, "Ini serius Bu Mega mau maju lagi? Bukannya bunuh diri namanya?" saking gemasnya.

Ternyata pada saat-saat terakhir, nama Jokowi-lah yang kemudian diusung PDI-P. Hasilnya pun sesuai dengan ekspektasi.

Tidak menutup kemungkinan skenario ini kembali dimainkan untuk melihat sejauh apa respon masyarakat terhadap isu ini. Selain elektabilitas, reaksi masyarakat terhadap isu yang menimpa figur tertentu harus ikut diperhitungkan.

Mengamankan Jalan

Waktu 3 tahun sampai perhelatan pilpres berikutnya adalah rentang waktu yang panjang dari perspektif politik. Masih banyak dinamika dan manuver-manuver politik yang dapat terjadi pada rentang waktu tersebut. 

Memberi lampu hijau sebagai capres dari PDI-P jauh hari sebelumnya, bisa membawa konsekuensi yang lain. Lawan-lawan politik jadi punya waktu yang panjang untuk mengatur strategi guna melemahkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah tersebut. 

Imbasnya, Ganjar Pranowo bisa jadi sasaran tembak yang empuk dengan mengangkat kembali isu-isu di masa lalu, membenturkannya dengan sentimen agama dan kemungkinan-kemungkinan lainnya.

Menyimpan yang terbaik untuk dikeluarkan paling akhir adalah strategi yang tepat untuk menghadapi situasi tersebut.

Dua hal di atas bisa menjadi alasan yang masuk akal jika PDI-P benar-benar melakukan gimmick politik. Tapi tentu saja ini hanyalah analisis receh yang bisa benar, bisa setengah benar atau bisa juga salah. Sekali lagi, dalam dinamika politik segala skenario bisa saja terjadi.

Salam sehat. (PG)

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun