Nama Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sedang ramai dibicarakan beberapa hari terakhir ini. Penyebabnya karena Ganjar tidak diundang oleh partai pengusungnya, PDI-P, saat partai melakukan rapat konsolidasi tingkat propinsi, di Semarang (22/5). Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto juga mengeluarkan pernyataan menarik. Menurutnya, sosok Ganjar terlihat terlalu ambisius menjadi capres pada perhelatan pilpres 2024 nanti.
Sontak masyarakat heboh dibuatnya. Tidak bisa dipungkiri, sosok Ganjar Pranowo memang punya banyak pendukung baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Selama ini Pak Ganjar adalah salah satu contoh dari sedikit pejabat publik yang gemar menyapa dan chit-chat dengan warganet. Saya adalah satu follower-nya di media sosial twitter, jadi kicauannya kerap hadir di lini masa.
Bisa saja ada yang terlewatkan, tapi selama ini rasanya kicauan Pak Ganjar lebih banyak berbicara tentang program kerja pemprov Jateng, menjawab keluhan atau pertanyaan warganet dan sesekali sahut-sahutan dengan pejabat publik yang lain. Tidak ada kicauan yang bertendensi pilpres 2024.
Namanya yang selalu melejit pada sejumlah survei elektabilitas pun bukan karena inisiatif pribadi atau ingin gagah-gagahan tapi sudah seperti itulah persepsi masyarakat kita saat ini.
Tidak heran, banyak warganet yang bereaksi negatif terhadap pernyataan Bambang Wuryanto di atas. Saya salah satunya. Tapi setelah memantau diskusi-diskusi di lini masa, saya cenderung setuju pada salah satu analisis yang menarik.
Memang, mestinya kita sebagai rakyat jelata tidak perlu terlalu naif menanggapi isu-isu politik yang sedang berkembang, termasuk untuk isu yang satu ini. Bisa saja ada skenario lain di belakang layar, bukan?
Bagaimana kalau PDI-P sedang bermain drama? Bagaimana kalau Ganjar Pranowo yang tidak diundang rapat konsolidasi dan pernyataan Bambang yang kontroversial itu hanya "gimmick" politik saja?
Selama ini sosok Ganjar Pranowo adalah contoh kader yang sukses menjadi pemimpin yang merakyat. Potensi ini sayang jika dilewatkan begitu saja oleh PDI-P. Lantas mengapa Ganjar Pranowo terkesan diabaikan oleh partai?
Cek OmbakÂ
Masih ingat polemik yang muncul sebelum nama Jokowi diusung PDI-P sebagai capres tahun 2014?