Saya sendiri menjadikan Instagram sebagai tempat berselancar untuk menyegarkan mata dan mengunggah foto-foto hasil jepretan  sendiri.
Setelah mengikuti salah satu webinar yang dihelat Kompasiana tentang Optimasi Instagram beberapa waktu lalu, saya pun jadi ngeh kalau Instagram bisa jadi sarana personal branding di dunia maya.
Sejak itu saya mencoba lebih teratur dan disiplin dalam mengunggah konten. Jadi jika dahulu foto-foto dipindahkan dari gawai ke lini masa tanpa konsep, sekarang sudah lebih selektif.
Saat ini beranda Instagram saya didominasi foto-foto yang bertema landscape dan puisi gambar. Tentu tetap ada slot untuk unggahan foto terkait kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Media sosial dihuni oleh komunitas yang besar dan masing-masing media sosial punya karakteristik tersendiri. Karena berada di dunia maya, kita tidak bisa sepenuhnya memastikan akun-akun yang berteman dengan diri kita itu asli atau semu. Akun asli pun karakternya belum tentu sama antara yang kita temukan di media sosial dengan kehidupannya di dunia nyata.
Tapi jaringan pertemanan yang ikut membentuk karakteristik media sosial tersebut jika dimanfaatkan dengan baik dapat membawa benefit tersendiri bagi diri kita. Yang paling penting tetap sopan dan bijak dalam berinteraksi di lini masa. (PG)