Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dudung dan Pai Bicara Keuangan Negara

26 Mei 2020   20:54 Diperbarui: 26 Mei 2020   20:54 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari freepik.com

Malam sudah cukup larut saat Pai menyeduh kopi susu jahe sachet untuk kedua kalinya. Di depannya, Dudung masih betah mengunyah potongan ketupat sisa Lebaran kemarin. Sesekali sendoknya bergantian masuk ke mulut dan menyelam dalam kuah opor ayam, juga sisa kemarin.

Layar televisi yang mulai bergaris samar menemani mereka dengan film India lawas. Tepat saat itu adegan yang sedang tayang adalah aktris dan aktor utamanya sedang menari dan bernyanyi.

Sesaat Dudung merasa ngiler melihat adegan itu sampai dikejutkan suara Pai,

"Jangan dihabiskan semua opor ayamnya, ya. Masih bisa buat sarapan besok."

Dudung mengangguk. Opor ayam pemberian bapak kost itu sudah tiga kali dipanasi, entah bagaimana rasanya jika dipanasi untuk keempat kalinya. Tapi ya mau bagaimana lagi?

 "Ketupat?"

"Kalau ketupat habisin aja," sahut Pai.

"Lah, masak makan ketupat doang?" Dudung merengut.

Pai menggelengkan kepala. Temannya kost-nya yang satu ini memang tak ada lawan kalau soal ngabisin makanan, tidak peduli dompet mereka sekarang sudah sekarat dan sedang pasang kuda-kuda biar bisa bertahan hidup di ibu kota.

Pai bekerja sebagai helper di salah satu toko swalayan dan Dudung bekerja sebagai cleaning service di sebuah mal. Keduanya sedang dirumahkan sejak virus Corona merebak di mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun