Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Wajah Malaikat Maut

13 Desember 2019   20:02 Diperbarui: 13 Desember 2019   19:58 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari scaryforkids.com

Menjelang subuh, Paolo memandang lukisannya dengan puas. Dia nampak letih tapi matanya bersinar-sinar.

"Luar biasa," gumamnya.

Sementara itu Lauren yang juga masih tetap segar mendekat dan memandang kreasi Paolo dengan takjub.

"Anda memang berbakat, Tuan. Tadi anda bilang harga lukisan anda 170, bukan?"

"Benar. Itu harga terbaik untuk anda, Nona."

Lauren mengeluarkan beberapa lembaran euro dari tas tangannya. Paolo terperangah saat menerima uang itu. "Ini terlalu banyak, Nona Lauren!"

"Tidak apa. Anda pantas mendapatkannya, Tuan. Uang bukan masalah bagiku..."

"Lagipula anda tidak harus membayarnya sekaligus. Saya akan menyempurnakan detail lukisannya dan mengantarkan ke alamat anda paling lama dua hari ke depan. Oh ya, bisakah anda meninggalkan alamat dan nomor telepon?"

"Ambil saja semua uangnya, Tuan. Anda bisa dipercaya, bukan?"

Kemudian Lauren menuliskan alamat lengkap dan nomor teleponnya di balik kartu nama Paolo. "Ini alamat dan nomor telepon saya. Sebaiknya anda menelepon dahulu sebelum berkunjung."

"Tentu saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun