Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bekerja Mewujudkan Masyarakat Melek Keuangan

3 Agustus 2019   22:24 Diperbarui: 3 Agustus 2019   22:46 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://treasurer.sc.gov 

Dari sejumlah materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada anggota, ada beberapa sub-materi yang cukup penting sehingga biasa mendapat penekanan agar bisa dipahami dengan baik oleh peserta. Saat bertugas menjadi fasilitator atau pemateri, saya biasa mengambil waktu penjelasan yang lebih panjang untuk memastikan peserta menerima dan memahami dengan baik materi tersebut. Ini beberapa contoh di antaranya,

Menjaga Rasio Utang
Rasio utang adalah alokasi pengeluaran yang digunakan untuk membayar pinjaman setiap bulan dibandingkan dengan pendapatan setiap bulan. Rasio utang ini idealnya maksimal 40% dari pendapatan (beberapa referensi menyebut 30%) Semakin besar rasio utang berarti semakin banyak alokasi pengeluaran yang digunakan untuk membayar pinjaman.

Jika rasio utang sudah di atas 40% dikhawatirkan pribadi/keluarga yang bersangkutan akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lain dari pendapatan yang tersisa. Apalagi jika tiba-tiba ada kebutuhan mendadak dalam jumlah besar dan belum ada dana darurat yang memadai.

Rasio utang sangat terkait dengan arus kas. Jadi jika rasio utang sudah mengganggu stabilitas arus kas, sangat disarankan untuk meningkatkan pendapatan atau menambah sumber pendapatan baru.

Selain digunakan untuk menjaga keberlanjutan arus kas, rasio utang ini juga berguna untuk menghitung kemampuan bayar saat akan menambah pinjaman baru. Jadi diharapkan dengan menjaga rasio utang tetap ideal, masyarakat dapat meminimalkan risiko gagal bayar pinjaman karena ketidakmampuan mengelola arus kas sehari-hari.

Membangun Dana Darurat
Dana darurat adalah aset yang bisa segera dilikuidasi apabila ada kebutuhan mendadak yang berjumlah besar dan terjadinya tidak diperkirakan sebelumnya. Dana darurat ini disiapkan pada pos tertentu agar tidak bercampur dengan dana untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Dana darurat juga digunakan pada saat sumber pendapatan utama terganggu, misalnya terkena PHK atau usaha yang dijalankan sedang berhenti berproduksi. Oleh karena itu Dana Darurat idealnya disiapkan untuk 3 sampai 6 kali dari jumlah pengeluaran bulanan. (Beberapa referensi menyebut lebih tinggi, 9 sampai 12 kali).

Dengan demikian, jika keadaan darurat terjadi, rumah tangga masih bisa membayar tagihan-tagihan rutin termasuk pembayaran pinjaman yang sudah jatuh tempo. Dengan memiliki dana darurat yang memadai, risiko gagal bayar pinjaman pun dapat dikurangi.

Membuat Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan dapat dibuat untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Perencanaan jangka pendek bisa bersifat bulanan sampai maksimal satu tahun.

Perencanaan keuangan bulanan berguna untuk penganggaran belanja dan pengeluaran lain selama sebulan ke depan berbekal tren arus kas kita di bulan-bulan sebelumnya. Dengan perencanaan keuangan yang baik, kita dapat membuat pengalokasian pendapatan dengan efektif dan efisien untuk belanja, membayar tagihan, membayar pinjaman, menabung atau investasi maupun pengeluaran lainnya. Dengan perencanaan keuangan ini kita juga jadi mudah memantau dan mengevaluasi realisasi arus kas setiap bulannya.

Untuk perencanaan keuangan jangka menengah dan panjang, jangkauan waktunya lebih lama lagi yaitu lebih dari satu tahun. Melalui perencanaan keuangan jangka menengah dan panjang ini, kita bisa memilih instrumen keuangan yang tepat untuk membantu kita mewujudkan tujuan keuangan kita. Contoh instrumen keuangannya misalnya asuransi, tabungan pendidikan, dana hari tua, tabungan haji dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun