Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kejutan di Hari Kedua Lebaran

6 Juni 2019   19:38 Diperbarui: 6 Juni 2019   19:45 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pical Gadi on Cerpen | Kejutan di Hari Kedua Lebaran

2

"Bi, mama sama papa belum pulang, ya?" tanya Tasya begitu asisten rumah tangga mereka membuka pintu rumah.

"Belum, Nak. Tadi memang mereka bilang pulangnya agak malam."

Hari kedua Lebaran hampir berakhir. Tasya menghempaskan tubuh tambunnya ke atas sofa sepenuh hati. Di atas meja ruang tamu masih ada bertoples-toples kue Nastar, Kuping Gajah dan Kaestengel. Tapi tidak seperti biasanya, dia enggan menyicip satu dua potong kenikmatan itu. Sepanjang hari ini dia sudah berkunjung ke rumah tujuh teman kantornya jadi perutnya telah benar-benar penuh. Aroma opor ayam yang disiapkan bibi dari ruang makan juga tidak mampu lagi menggugah seleranya.

Sambil melakoni posisi wuenak itu, dia melihat-lihat kembali foto-foto yang mengisi galeri handphone hari ini. Sesekali dia merapikan poni yang sedikit mengganggu keasyikannya menatap frame demi frame lalu sesekali menyunggingkan senyum di antara dua pipi tembemnya.

Panggilan dari nomor yang belum dikenali masuk ke handphone-nya. Tasya mengernyitkan kening, tapi tetap menjawab telepon itu dengan salam. Balasan suara berat seorang cowok terdengar, lalu percakapan awal terjadi.

"Iya, lagi di rumah nih. Tapi maaf, dari mana ya?"

Terdengar tawa renyah dari seberang sana.

"Maaf, Sya. Aku kangen banget sampai lupa menyebutkan nama. Ini Ridho. Masih ingat kan?"

"Ridho?" Tasya mencoba mengingat-ingat. Dia punya beberapa teman bernama Ridho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun