Mohon tunggu...
Phiodias M
Phiodias M Mohon Tunggu... Arsitek - Alumni arsitektur gandrung isu pencerdasan bangsa

Pensiunan korporasi perminyakan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Debat Gagasan IKN, Isu Konstitusi dan Logika Terbalik (Bagian 2)

9 Oktober 2021   09:20 Diperbarui: 9 Oktober 2021   09:20 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Subtopik III - Logika Terbalik

Tentu dalam perdebatan itu Juru Bicara Presiden M. Fadjroel Rachman membantah keberatan Prof. Emil Salim tersebut. Bahkan Bung Fadjroel menegaskan bahwa apa yang menjadi keberatan itu sebetulnya berkesesuaian dengan tujuan pembangunan IKN baru. Tidak ada perbedaan. Namun penjelasan Juru Bicara Presiden tersebut, penulis anggap sebagai penjelasan dengan logika terbalik¹, yaitu:

3.1 Dana pembangunan IKN baru tidak mengganggu program pemerintah lainnya, karena jumlahnya kecil yang berasal dari APBN. Dengan keterangan tersebut terkesan pemerintah menyembunyikan sesuatu potensi akan terjadinya resiko ketidakseimbangan keuangan negara (pemerintah + swasta). 

Dan ini menunjukkan seolah kita tidak pernah belajar pada peristiwa krisis 1997/1998 dimana utang swasta juga berkontribusi atas terjadinya ketidakseimbangan posisi keuangan negara. Dengan keterangan itu, seolah pemerintah tidak menyadari sistem transaksi keuangan/perdagangan internasional yang didasarkan pada definisi penduduk dan non penduduk. Bukan pemerintah dan swasta.

Namun Prof. Emil Salim menyayangkan keterangan pemerintah itu dari sisi lain. Dianggap bahwa kebijakan pemerintah tidak mengutamakan alokasi anggarannya dan tidak mendorong swasta pada pembangunan SDM.

Tidak dipertimbangkannya tentang aspek potensi resiko terjadinya ketidakseimbangan keuangan negara dan kebijakan pemerintah tidak mengutamakan pembangunan SDM, penulis menilai sebagai logika terbalik. 

3.2 Pembangunan IKN baru akan menjadi pusat pengembangan sains, teknologi, seni dan budaya kelas dunia. Keterangan ini untuk merespons argumentasi Prof. Emil Salim bahwa pembangunan tersebut mengabaikan pembangunan SDM. 

Justru keterangan pemerintah itu menimbulkan 3 pertanyaan dan 1 analisa, dari sisi pemahaman perkotaan, urgensi relasi pembangunan kota dan iptek, keberhasilan program pengembangan sains teknologi saat ini dan konsekuensi pembangunan IKN baru, yaitu:

3.2.1 Eksistensi kota identik dengan rumah dan bangunan untuk fasilitas publik. Bermakna dan bermanfaat ketika peran dan fungsinya mampu memfasilitasi aktivitas penghuninya dalam memenuhi peran dan fungsi penghuninya. Yang menghidupkan dan menjadikan karakter kota itu adalah aktivitas penduduknya.

 Peran spesifik suatu kota/wilayah terlahir oleh aktivitas spesifik penghuninya. Penulis belum menemukan literatur yang menggambarkan bahwa peran spesifik kota dapat dirancang sebelum kelahirannya. 

Munculnya julukan Silicone Valley pada suatu wilayah di Selatan kota San Francisco Amerika Serikat, salah satu contohnya. Sebelum adanya aktivitas Steve Jobs, Bill Gates dan kawan-kawan dalam pengembangan komputer, julukan itu belum pernah ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun