Mohon tunggu...
Philips Anakristo
Philips Anakristo Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Konselor pendidikan

Mahasiswa STTI Efrata Tut Wuri Handayani Student Today Leader Tomorrow

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemuridan Berbasis Komunitas adalah Alternatif Pola Ibadah di Masa Pandemi Covid-19

7 Mei 2021   23:41 Diperbarui: 17 Oktober 2021   14:53 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 KESIMPULAN

             Gereja sebagai orang ditebus Yesus Kristus perlu memanisfestasikan kehadiran Allah ditengan dunia. Kehadiran umat Kristen ditengah dunia bukan menjadi umat Kristen yang normatif tetapi hadir menjadi umat Kristen yang serupa Kristus, meskipun tidak mudah tapi merupakan panggilan. Keberadaan umat Tuhan didalam dunia secara berbeda, sehingga dunia itupun menjadi berbeda, karena ada individu dan komunitas yang menghidupi didalam dan demi Yesus Kristus. Situasi pandemi melatih keluarga kristen menjadi pribadi yang lebih baik, keluarga adalah gereja mini yang diutus kedalam dunia Yohanes 17:18 untuk menjadikan murid Tuhan Yesus Matius 28:19-20. Bagaimana gereja ditengah pandemi hendaknya harus kembali kepada esensi semula, dimana gereja dipangil untuk untuk menjalankan misi Allah, (missio dei ditengah-tengah dunia). Jadi krisis sehebat apapun seharusnya tidak bisa menghentikan gereja atau berhenti bergerak.

             Tiap umat Tuhan bisa menjalankan misi Allah sesuai kapasitasnya. Jika dia seorang penulis memberitakan Injil melalui tulisan, jika seorang penyanyi memberitakan Injil lewat nyanyiannya, jika seorang youtuber harus berita Injil lewat channel-nya. Mungkin bagi segelintir orang, ini bukan hal yang baru karena sudah terbiasa melakukannya. Namun banyak orang Kristen yang tidak memahami panggilannya, oleh karenanya gereja membantu anggota gereja memahami dan memperlengkapi (Efesus 4:12) melalui pemuridan, yang dimulai dari keluarga. Sehingga tiap ayah sebagai imam dapat membimbing spritualitas seluruh anggota keluarga dan anggota keluarga kepada orang lain di lingkungannya, sehingga setiap keluarga Kristen menemukan jati diri apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab sebagai murid Tuhan Yesus dan apa yang bisa dilakukan dengan kehidupan yang dijalani sesuai dengan kapasitas melalui cara, dan strategi sendiri dengan memahami aspek-aspek iman dan panggilan sebagai murid Tuhan Yesus. Memuridkan orang lain memiliki arti tidak lain menjadikan mereka yang kita muridkan menjadi seperti kita yang sedang mengikut Yesus. Akhirnya, dengan modal pemuridan yang dilakukan didalam setiap keluarga Kristen akan mengaktifkan seluruh anggota keluarga untuk melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus sehingga menjadikan semua bangsa murid Tuhan akan terjadi.

DAFTAR PUSTAKA 

Teng, Michael dan Carmia Margaret “Sketsa Pelayanan Gereja Sebelum, Selama dan Sesudah Masa Pandemi COVID-19 “Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 19, no. 2 (2020): 201–213. Sekolah Tinggi Teologi SAAT, Malang

Evimalinda, Rita, Eko Prasetyo dan Agustinus Sihombing “Urgensi Pemuridan Keluarga Sebagai Gereja Mini Dalam Akselerasi Amanat Agung di Tengah Pandemi Covid-19 “.Prodi PAK, STT Real Batam Prodi Teologi, STT Real Batam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun