Sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat melalui program Praktik Farmasi Sosial (PFS) mahasiswa Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul menyelenggarakan serangkaian kegiatan penyuluhan dan aksi pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Tegal Alur. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut ini dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2025 di RW 05 dan 10 Agustus 2025 di RW 11 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta langkah-langkah praktis dalam mencegah penyebaran penyakit DBD, mengacu pada materi edukasi dari Kementerian Kesehatan RI.
Kegiatan diawali dengan penyuluhan yang mendalam tentang DBD sebagai penyakit "silent killer" yang dapat menyebabkan pendarahan internal hingga kegagalan organ, serta merupakan vektor utama penyebaran virus Dengue. Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Esa Unggul memberikan pemahaman tentang bahaya DBD dengan cara mengenali gejala kritis seperti demam tinggi terus-menerus dan fase kritis pada hari 4-6. Sosialisasi program 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang plus tindakan tambahan) pun tak lupa untuk digalakkan kepada masyarakat sebagai salah satu pencegahan DBD.
"Kami mengedukasi warga tentang 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air, serta tindakan tambahan seperti penggunaan obat nyamuk dan penanaman tanaman pengusir nyamuk," jelas Rafael, perwakilan mahasiswa Esa Unggul.
Fogging dan Pendampingan Lingkungan
Sebagai tindakan preventif, tim Esa Unggul bersama petugas linmas RW 05 setempat melakukan fogging (pengasapan) di area rawan perkembangbiakan nyamuk. Kegiatan ini difokuskan pada area yang memiliki banyak genangan air, seperti selokan atau tempat penampungan air terbuka maupun area publik lainnya.
Antusiasme Warga dalam Kegiatan PSN
Kehadiran puluhan warga dalam sosialisasi menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya pencegahan DBD. Antusiasme serupa terlihat saat pelaksanaan fogging, di mana warga secara sukarela memandu tim ke spot-spot rawan nyamuk di lingkungan RW 05