Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Jokowi, Rock, Revolusi Mental, dan Pencitraan

12 Februari 2019   13:27 Diperbarui: 12 Februari 2019   14:53 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disebutkan oleh Presiden Jokowi bahwa musik rock bukan sekadar simbolisasi kebebasan, didalamnya juga dijiwai oleh semangat daya dobrak perubahan. Kecintaan Presiden Indonesia Jokowi pada pada musik rock pastinya bukan sekadar basa-basi yang sengaja dirancang diperuntukkan pencitraan politik.  

Akankah di Pilpres 2019, Jokowi kembali akan melegitimasikan pencitraan sebagai lewat rock sebagai instrumentasi politik yang kembali dimanfaatkan jadi kuda tunggangan untuk meraih dukungan atas nama pencitraan berbungkus musik.  

Semua itu berpulang kembali pada musisinya, pada diri masing-masing rockers-nya sebagai pengibar rock, bersedia-tidaknya untuk dimanfaatkan sebagai instrumentasi kuda tunggangan politik pencitraan Jokowi di Pilpres 2019. Semoga!

Alex Palit, citizen jurnalis Jaringan Pewarta Independen #SelamatkanIndonesia, penyuka rock, penulis buku "God Bless and You: Rock Humanisme"

Jokowi dan anggota grup band Slank (foto dok. Tribunnews.com)
Jokowi dan anggota grup band Slank (foto dok. Tribunnews.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun