Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok BTP, Karma Politik, dan Gusti Ora Sare

23 Januari 2019   08:35 Diperbarui: 23 Januari 2019   08:54 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto & Ahok BTP (foto FX Ismanto / Tribunnews.com)

Sebagai pendukung Ahok BTP saat dipasangkan dengan Jokowi di gelaran Pilgub DKI Jakarta 2012, pastinya akan menyambut penuh suka cita hari pembebasan setelah menjalani masa hukuman 2 tahun di rumah tahanan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) - Depok atas vonis kasus politk penodaan agama, hari Kamis, 24 Januari 2019.

Tapi di sini saya sengaja tidak mau terjebak pada euforia dramatisasi menyambut dan merayakan hari pembebasan Ahok.

Mari dari pembebasan Ahok dijadikan pelajaran dan pembelajaran untuk kemudian dipetik hikmahnya. Ambil indahnya, ambil hikmahnya.

Justru dari peristiwa pembebasan ini, saya hanya kembali diingatkan ucapan Ahok, yang mana menurut saya ucapan ini sangat dalam, ";  "Saya tahu tidak mudah bagi saudara menerima kenyataan seperti ini. Apalagi saya...!!!"

Pastinya semua tidak menyangka apalagi Ahok atas kenyataan yang menimpah dirinya. 

Jawaban paling simpel, hidup memang penuh misteri. Manusia tak lebih hanyalah anak wayang melakoni peran yang harus dimainkan menurut babak cerita "Sang Dalang".

Dan satu lagi ucapan yang membuat teringiang, dan dalam kalimat ini sering ia ucapkan, "Gusti ora sare...!!!"

Dalam filosofi budaya Jawa, istilah Gusti ora sare merupakan ungkapan doa atau kredo bahwa Tuhan tidak tidur.

Ia adalah sang maha tahu dan sang maha bijak yang selalu terjaga, mendengar, melihat, menyaksikan, menjaga, memelihara, dan bekerja dengan caraNya sendiri yang penuh misteri, tak ada seorangpun yang tahu.

Begitupun ketika ada pertanyaan, apakah yang menimpah Ahok adalah penghukuman atas karma perbuatannya atas sikap politiknya yang pernah ia lakukan?

Tapi setidaknya dengan kembali membaca rekam jejak digital Pilgub DKI -- Jakarta 2012 dan kegaduhan politik yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta 2017, kita diajak menemukan jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun