Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Prabowo Subianto, Kotak Pandora Drama Penculikan Aktivis, dan Dadar Jagung

19 Januari 2019   05:00 Diperbarui: 19 Januari 2019   05:09 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto (foto Alex Palit)

Sebetulnya saya enggan mengomentari pesan WAG berupa postingan tulisan basi prihal tudingan memprasangkakan Prabowo Subianto sebagai orang paling bertanggungjawab atas drama penculikan aktivis 1997 / 1998 dikorek-korek lagi untuk disebarkan sebagai komoditas kampanye hitam di tengah hura-hura Pilpres 2019.

Padahal isu ini sudah basi dan tidak lagi laku dijual, masih saja digunakan oleh orang-orang yang sebut saja gagal paham.

Entah tulisan itu berasal dari ceceran keranjang sampah mana, kemudian dikais lagi, dikorek-korek lagi, dijahit tambal sulam, lalu dibordil ulang untuk kemudian disajikan dalam tulisan jurnalistik.  

Isu basi prihal Prabowo Subianto sebagai orang paling bertanggungjawab atas drama penculikan aktivis pro demokrasi ultra kanan 1997 / 1997 selalu dijadikan komoditas kampanye hitam oleh lawan politiknya untuk menghantam mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad ini di Pilpres.

Walau tak segencar di Pilpres 2014, isu basi dan tak lagi laku dijual ini masih saja disebar-sebarkan dan diaransemen ulang oleh orang-orang gagal paham dalam memahami realitas politik.   

Di sini saya mencoba menjawab semua itu, yang mana jawabannya langsung keluar dari mulut yang bersangkutan -- Prabowo Subianto, bukan dari katanya dan katanya, atau cerita yang dikais dari keranjang sampah, sehingga tidak menjadikan lagi gagal paham.

Dalam sebuah obrolan meja makan dengan Prabowo Subianto yang juga akrab dipanggil PSD, didampingi beberapa ajudannya di kediamannya di Hambalang, saya mencoba menguaknya mengkorek rasa penasaran itu.

PSD adalah salah satu panggilan Prabowo Subianto di kalangan intern, singkatan dari Prabowo Subianto Djojohadikusumo, selain akrab dipanggil 08 yang merupakan kode atau sandi saat di kesatuan pasukan elit Komando Pasukan Khusus TNI-AD (Kopassus TNI-AD).  

Mumpung ketemu langsung dengan mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad, momentum ini tidah boleh disia-siakan, begitu yang ada dibenak saya.  

Terus terang saat itu saya mencari celah yang pas, karena sempat ngeri juga jangan sampai mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad merasa tidak nyaman oleh pertanyaan tersebut.

Meski perut keroncongan, selera makan saya terkalahkan oleh konsentrasi saya oleh pertanyaan-pertanyaan yang saya siapkan untuk dilontarkan kemantan Danjen Kopasuss dan Pangkostrad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun