Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Tidak Mengajar, SD Inpres Beco Terlantar

16 Agustus 2019   07:36 Diperbarui: 16 Agustus 2019   07:48 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat bersama Pastor Vesto dan pemerintahan kampung Beco. Dokpri.

Berdasarkan data yang tertera di papan data siswa, SD Inpres Beco memiliki 104 siswa. "Di papan informasi ini memang ada 104 siswa, tetapi kalau di Dapodik, hanya sekitar 70-an siswa. Sebagian siswa belum bisa masuk Dapodik karena data belum lengkap," tutur guru Yohanes yang sekaligus mengurus Dapodik SD Inpres Beco.    

Sejak pergantian kepala sekolah pada tahun 2015, SD Inpres Beco terlantar. Kepala sekolah, Edoardus Yemu tinggal di Ayam. Dia jarang datang ke Beco. Ketidakhadiran kepala sekolah membuat para guru lainnya pun tidak tinggal di Beco untuk mendidik anak-anak.

Meskipun kepala sekolah dan para guru tidak hadir di kampung Beco dan mengajar anak-anak, mereka tetap menerima gaji. Laporan aktivitas belajar mengajar sangat bagus. 

Semua guru menandatangani daftar hadir supaya gaji dan beban kerja dibayarkan oleh Dinas Pendidikan. Padahal, mereka tidak tinggal di kampung Beco untuk mengajar anak-anak.

Demikian halnya, SD Inpres Beco menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Tetapi, tampak bahwa di sekolah tidak ada perbaikan (rehab) apa pun. Selama ini, dana BOS dipakai untuk apa? 

Mengapa sekolah jarang buka, dana BOS cair, laporan pertanggungjawaban dana BOS sangat bagus, tetapi di sekolah tidak ada perbaikan apa pun selain dinding depan sekolah yang dicat?

Catatan Kritis

Bersama pemerintahan kampung Beco. Dokpri.
Bersama pemerintahan kampung Beco. Dokpri.
Kondisi SD Inpres Beco yang lebih banyak tutup lantaran kepala sekolah tinggal di pusat Distrik Akat, Ayam. Kalau kepala sekolah tinggal di Beco tentu sekolah akan buka setiap hari. Anak-anak bisa belajar dengan baik.

Kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan perkembangan sekolah. Kalau kepala sekolah tinggal di kampung Beco, sekolah pasti hidup. Para guru akan tinggal di Beco dan mendidik anak-anak. Tetapi, kalau kepala sekolah bersikap malas tahu dan tidak peduli, maka para guru lainnya pun bersikap sama.

Belakangan, di Papua sedang menjadi diskusi hangat di kalangan para aktivis yaitu "orang Papua baku makan." Artinya, orang Papua yang menjadi pemimpin, tetapi tidak peduli pada sesamanya orang Papua. Kondisi ini terjadi juga di SD Inpres Beco. 

Kepala sekolah, Eduardus Yemu,orang asli Papua, tetap tidak memberikan perhatian serius pada pendidikan generasinya, anak-anak Asmat di Beco.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun